Mohon tunggu...
Mey Nastasia Saragih
Mey Nastasia Saragih Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

LDR Antara Rindu dan Pilu

1 Agustus 2023   16:27 Diperbarui: 1 Agustus 2023   16:36 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Long Distance Relationship, begitulah banyak orang menyebutnya. Sebuah kisah cinta penuh cerita. Cerita tentang pengorbanan, cerita tentang kesetiaan, cerita tentang kesabaran, cerita tentang kedewasaan, cerita tentang perselingkuhan,hingga cerita tentang putus ditengah jalan. 

 Menjalanin kisah cinta jarak jauh bukanlah hal yang mudah bagiku dan dia. Jarak yang seharusnya tak menjadi masalah justru membuat masalah-masalah kecil. 

 Memutuskan untuk tetap berpasangan saat mata tak akan saling memandang adalah hal yang luar biasa. Meskipun seseorang harus siap Lelah Diterpa Rindu. Meski harus menjalaninya seseorang perlu sekuat tenang meredam kecemburuannya. Cemburu pada keramaian serta cemburu saat melihat sepasang manusia lainnya saling menggengam tangan, aku hanya menggengam angan untuk sebuah pertemuan. 

Saat hujan sepasang manusia berpayung berduaan, aku memilih untuk kehujanan. Saat malam minggu tiba, semua orang keluar merenda kasih, aku hanya jadi penunggu menatap awan dengan perasaan rindu. Saat travelling sepasang manusia bermesraan, aku memilih untuk menghirup udara dengan sendirian. 

 Memutuskan untuk tetap berpasangan saat raga tak saling berdekatan adalah hal yang luar biasa. Meski harus menjalaninya seseorang harus siap mendengarkan banyak suara-suara miring mengenai nasib LDR, tentang kisah cinta jarak jauh yang berujung putus akan adanya orang ketiga. Cerita kisah cinta jarak jauh memanglah kerap melahirkan ending yang mengundang perkataan terhadap suara miring tentang akhir cerita. Dalam hubungan jarak jauh membuat banyak seseorang takut menjalaninya, sehingga membuat keraguan untuk tetap bertahan atau tidak. Untuk apa menjalanin cinta seperti itu jika akhirnya sendiri? Untuk apa tetapa berdua jika hanya sebuah kesedihan yang tertunda?

Banyak manusia yang hanya pura-pura bahagia tetapi hatinya sedih. Mereka dipaksa untuk saling percaya tapi tak bisa mengelak dari rasa curiga. Menuntaskan rindu lewat suara diujung telepon, yang dulu biasanya menatap muka secara langsung sekarang hanya lewat video call (virtual). Sebuah ketikan pesan yang saling menguatkan namun kadang terasa hambar tanpa pelukan. Apabila, jika ada masalah yang melanda tidak bisa diselesaikan secara langsung hanya lewat telepon yang kadang kala malah memperburuk keadaaan. Pada akhirnya mereka tetap merasa hubungan mereka seperti kosong belaka. 

 Mereka terikat janji tapi tak saling memiliki, saling mencintai tapi rasanya selalu sendiri. Jadi, apa hubungannya sama single? Pertanyaan itu yang selalu hadir dalam benak pikiran manusia yang sedang menjalanin hubungan jarak jauh. Bicara itu mudah, berjanji untuk setia juga tidak sulit. Tapi tak aka nada yang lebih tahu perasaan tersiksa terhadap hubungan jarak jauh. Tersiksa akan oleh rasa curiga dan cemburu, tersiksa oleh kekhawatiran akan hubungan ini akan bermuara indah atau hanya akan berakhir untuk selamanya. 

 Sebenarnya menjalanin hubungan LDR itu sangatlah gampang, cukup memberikan rasa kepercayaan dan janganlah berpikir buruk. Karena, tidak semua manusia ingin memiliki hubungan jarak jauh hanya takdirlah yang menentukan. Jodoh memang sudah dituliskan dalam suratan Tuhan. Tapi menyerah bukan cara yang telah dianjurkan Tuhan. Memutuskan untuk tetap berpasangan dalam rentangan jarak yang jauh adalah hal yang luar biasa ketika dilakukan oleh orang-orang tepat. Tidak selamanya LDR, membawa perasaan sedih melainkan perasaan yang sangat istimewa. Jadi, janganlah lihat sikap buruk dari hubungan jarak jauh melainkan harus berpikiran postif. Jangan pernah melihat sisi buruknya dari hubungan jarak jauh. Itu bukan karena jarak yang memisahkan, tapi karena cinta yang tidak ada. Jangan merangum cerita dari hubungan jarak jauh yang gagal setia dan akhirnya putus. Itu bukan karena jarak yang memisahkan, tapi karena hati mudah tergoda.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun