Adinda - Cinta yang Tak Terbanding
Ciptaan Titiek Puspa dan dinyanyikan penuh penghayatan oleh Acil Bimbo, Adinda adalah lagu cinta yang menyayat dan abadi.
Adinda, oh buah hatiku
 Kau dan aku selalu satu
 Sejak kumengenal dikau
 Dunia nampak indah kemilau
Dalam lagu ini, cinta bukan digambarkan sebagai hasrat, melainkan sebagai pengabdian. Acil menyampaikan syair ini dengan suara yang lembut namun penuh kekuatan batin. Lagu ini menjadi ikon karena kelembutan vokal Acil yang menyatu dengan syair Titiek Puspa, menciptakan harmoni yang tak bisa ditiru.
Banyak yang menyebut Adinda sebagai lagu yang "menyembuhkan luka cinta"---karena ia tidak menawarkan pelarian, tapi penerimaan dan keindahan dalam kesetiaan.
Bagi saya, Adinda juga menjadi ikon pribadi Acil Bimbo. Suara baritonnya yang hangat berpadu sempurna dengan lirik Titiek Puspa, menjadikannya lagu yang tak hanya indah, tapi juga menyentuh ruang batin paling dalam.
Kiprah di Luar Musik: Aktivisme, Pendidikan, dan Kebudayaan
Acil Bimbo tidak hanya menyanyikan nilai, ia menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari. Di luar panggung, ia dikenal sebagai sosok yang rendah hati, aktif dalam pendidikan, lingkungan, dan kebudayaan.
- Pendidikan Formal:Â Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran (1974), dan studi kenotariatan di kampus yang sama (1994).
- Aktivisme Sosial: Ketua LSM Bandung Spirit sejak 2000, fokus pada isu lingkungan, keberlanjutan, dan kebudayaan lokal.
- Forum Internasional: Delegasi Konferensi Asia Afrika 2015, menyuarakan pentingnya air dan ekosistem sebagai bagian dari spiritualitas.
- Pembina Komunitas: Penasihat berbagai organisasi sosial dan kebudayaan, lokal maupun internasional.
- Kehidupan Keluarga:Â Menikah dengan Ernawati, dikaruniai empat anak dan sejumlah cucu, termasuk Adhisty Zara dan Hasyakyla Utami, yang meneruskan jejak seni keluarga.
Acil tidak pernah mengejar sorotan. Ia memilih jalan sunyi, tapi justru di sanalah ia menjadi terang.
Duka Dunia Musik: Kehilangan Penjaga Syair
Sejak kabar wafatnya menyebar, ucapan duka datang dari berbagai penjuru: musisi lintas generasi, budayawan, tokoh agama, hingga masyarakat biasa yang merasa hidupnya pernah disentuh oleh lagu-lagu Bimbo.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!