Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ketika Ace Hardware Akan Kembali, Tapi Ingatan Pelanggan Tak Pergi Bersama AZKO

26 Agustus 2025   12:28 Diperbarui: 26 Agustus 2025   12:28 90758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Risiko Dualisme Merek

Dualisme merek bukan hanya soal branding. Ia menyimpan risiko reputasi, fragmentasi pasar, dan konflik naratif.

Kebingungan konsumen: Pelanggan bisa salah mengira bahwa AZKO adalah Ace, atau sebaliknya.

Erosi loyalitas: AZKO berisiko kehilangan pelanggan lama. Ace berisiko dianggap "penjiplak" jika tidak menjelaskan narasi globalnya dengan jujur.

Konflik etika: Siapa yang berhak atas memori publik? Apakah pengalaman 30 tahun bisa dihapus oleh kembalinya merek global?

Strategi Bertahan dan Bertumbuh

AZKO perlu memperkuat narasi kemandirian: bahwa mereka bukan sekadar "bekas Ace," tapi merek baru yang lahir dari pengalaman panjang. 

AZKO bisa fokus pada gaya hidup lokal, produk yang relevan, dan komunitas pelanggan yang sudah terbentuk.

Ace Hardware, di sisi lain, bisa masuk lewat segmen profesional, teknologi rumah pintar, dan layanan global yang belum dijangkau AZKO. 

Tapi Ace harus jujur: bahwa mereka adalah pendatang baru dalam lanskap yang sudah punya sejarah.

Cermin dari Dunia: Ketika Merek Terbelah, Publik Terjebak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun