Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Hati-Hati Curhat di Kantor, Bisa Menghancurkan Karir

21 Juli 2025   20:42 Diperbarui: 22 Juli 2025   11:29 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerdaslah memilih waktu dan medium menyampaikan opini: tidak semua kebenaran harus diucapkan di depan umum.

4. Koalisi Halus dalam Meeting: Diplomasi atau Politik Kantor?

Kamu mengusulkan ide, tapi langsung ditolak. Tak lama kemudian, ide serupa diajukan oleh orang lain dan diterima. Kamu menyadari adanya "koalisi halus" yang memainkan dinamika internal.

McKinsey & Company mencatat bahwa politik kantor yang tidak transparan dapat menurunkan produktivitas hingga 20%. Ketika relasi kerja berubah menjadi medan strategi tersembunyi, rasa percaya pun terkikis.

Kadang, bukan isi ide yang ditolak, tapi siapa yang menyampaikan. Ini bukan pertanda kamu harus mundur, tapi bahwa navigasi sosial adalah bagian dari kompetensi profesional.

Dampak yang Muncul Jika Batas Tidak Dijaga

Tanpa batas interpersonal yang sehat, berbagai risiko bisa muncul:

  • Burnout emosional karena menjadi tempat curhat tanpa kesepakatan  
  • Turunnya kepercayaan, baik dari rekan kerja maupun pimpinan  
  • Self-censorship, di mana pegawai takut bersuara  
  • Fragmentasi tim, yang membuat kolaborasi menjadi rumit

Penelitian dari University of California, Berkeley menegaskan bahwa emosional burnout di tempat kerja sering berasal dari dinamika sosial yang tidak terkelola---bukan hanya dari beban tugas.

Strategi Menjaga Batas Interpersonal Secara Bijak

1. Kembangkan radar sosial---kenali situasi dan peran tiap orang.

2. Gunakan bahasa yang tegas tapi ramah---"Mungkin obrolan ini lebih cocok di luar jam kerja."

3. Atur kanal komunikasi---pisahkan media sosial pribadi dari urusan kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun