Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pelajaran Menapak Sukses di Usia Pensiun Apak Tjiptadinata dan Mande Roselina

22 Juni 2025   21:21 Diperbarui: 23 Juni 2025   06:56 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama Mande jo Apak,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Kini kisah Roselina Tjiptadinata dan Tjiptadinata Effendi mereka bukan dongeng. Ini adalah lembar demi lembar kehidupan nyata yang telah mereka bagikan melalui tulisan-tulisan penuh makna di Kompasiana. 

Maka tidak berlebihan jika banyak pembaca merasa terharu, terinspirasi, bahkan tergerak untuk bangkit kembali dari keterpurukan.

Bagi pasangan muda, kisah ini bisa menjadi pelajaran: bahwa cinta bukan sekadar janji manis, tetapi kerja keras untuk bertahan. Bagi generasi muda, ini adalah pengingat bahwa hidup tak selalu harus dimulai dari kemapanan. 

Penulis bersama Mande jo Apak,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 
Penulis bersama Mande jo Apak,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Ketulusan, kerja keras, dan iman bisa menjadi modal utama menjemput takdir terbaik.

Catatan Penutup dari Saya

Sebagai penulis artikel ini, saya awalnya ragu untuk mengangkat kisah Apak jo Mande secara menyeluruh. Ada rasa segan karena perjalanan hidup mereka begitu pribadi dan menyentuh. 

Namun, dorongan dari Mande Roselina dan apresiasi hangat dari Kompasianer membuat saya akhirnya memberanikan diri.

Kisah ini saya susun dengan penuh hormat dan harapan. Semoga bisa menjadi pelajaran kehidupan yang tak hanya menyentuh, tetapi juga membangkitkan semangat siapa saja yang sedang dirundung duka atau keputusasaan.

Karena sebagaimana Apak dan Mande ajarkan: "Meratapi nasib tak akan mengubah apapun. Yang kita butuhkan hanyalah keberanian untuk bangkit."

Penutup: Doa, Cinta, dan Jejak Perjalanan yang Menginspirasi

Ketika kisah ini sampai kepada mereka yang mengalaminya sendiri—Mande Roselina dan Apak Tjiptadinata—tak kuasa kami menahan haru saat membaca balasan yang mereka sampaikan. Bukan sekadar komentar, tetapi curahan hati yang penuh kehangatan, ketulusan, dan kasih yang tulus. Betapa luar biasanya, sebuah tulisan sederhana mampu memantulkan kembali kenangan yang selama ini hanya disimpan di relung hati paling dalam.

Apak Tjiptadinata menulis dengan penuh cinta dan rasa syukur:

“Hal yang secara logika mathematics adalah mustahil: seorang penjual kelapa parut di pasar dapat menyekolahkan anak-anak ke Amerika. Ternyata, berkat kasih karunia Tuhan dan kerja keras selama bertahun-tahun, impian hidup kami menjadi kenyataan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun