Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pensiun Sebuah Mimpi atau Kenyataan bagi Generasi Sandwich?

30 Mei 2025   21:02 Diperbarui: 30 Mei 2025   21:02 3134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keruwetan generasi sandwich,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Bukan karena hidup saya lebih mudah---sama sekali bukan. Tapi karena orangtua saya jauh lebih mampu dan lebih sukses dari saya. Mereka tidak membutuhkan apa-apa dari saya, bahkan ketika saya berusaha untuk memberi.

Sering kali ketika saya menyodorkan sesuatu, mereka menolak dengan penuh kasih, bahkan mengembalikannya sambil berkata, "Kamu yang lebih butuh. Simpan saja." 

Saat itu, saya terdiam. Saya ingin memberi, ingin berbakti, ingin menjadi bagian dari mereka secara nyata, tapi tak sempat. Dan itu... sempat membuat saya iri kepada teman-teman yang bisa berbagi langsung, memberi nafkah, merawat, menunaikan tanggung jawab ganda sebagai generasi sandwich.

Dari situ saya belajar bahwa tidak semua pengorbanan bisa dilakukan secara nyata. 

Terkadang, ketulusan niat pun tak menemukan ruangnya. Tapi dari situ juga saya semakin menghargai mereka yang menjalaninya hari ini---dengan sabar, dengan ikhlas, dengan penuh cinta, meski kadang penuh tekanan.

Mimpi tentang Masa Pensiun

Lalu, masih mungkinkah mereka bermimpi untuk pensiun? Atau haruskah mereka bersiap menerima kenyataan bahwa mereka akan bekerja seumur hidup?

Jawabannya: masih mungkin, meski tentu tidak mudah.

Mimpi itu tetap ada. Tapi untuk mencapainya, generasi sandwich perlu perencanaan yang matang, keberanian untuk menata prioritas, dan kedisiplinan dalam mengelola keuangan. Mereka perlu mulai bertanya kepada diri sendiri:

  • Apakah saya memiliki tabungan pensiun?
  • Apakah saya sudah punya dana darurat?
  • Bisakah saya menyeimbangkan kebutuhan hari ini dengan cita-cita masa depan?
  • Bisakah saya mengkomunikasikan keterbatasan saya dengan orangtua dan anak-anak saya dengan penuh kasih?

Membangun Jalan Menuju Pensiun

Beberapa langkah realistis yang bisa dijalani:

  1. Mulai dari Sekarang, Tidak Menunda
    Setiap rupiah yang ditabung hari ini adalah penyangga untuk masa depan. Tak perlu besar, yang penting konsisten.

  2. Perkuat Literasi Finansial
    Memahami investasi, asuransi, dan dana pensiun menjadi modal penting. Banyak program pensiun swasta maupun pemerintah yang bisa dimanfaatkan.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun