Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Shell Akan Menutup SPBU di Indonesia?

24 Mei 2025   20:25 Diperbarui: 25 Mei 2025   06:04 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

SBPU Shell Menepi, Merek Tetap Eksis: Babak Baru SPBU di Indonesia

Di akhir weekday pekan ketiga Mei 2025, berita mengejutkan datang dari raksasa energi dunia, Shell. Di layar-layar gawai dan kanal-kanal berita ekonomi, tersiar kabar bahwa Shell Indonesia melepas seluruh jaringan SPBU-nya kepada perusahaan patungan baru. 

Seolah tak ingin gaduh, pengumuman itu datang tenang dan diplomatis: ini bagian dari strategi transformasi portofolio.

Namun di balik keputusan tersebut, tersembunyi kisah panjang tentang perubahan lanskap energi, strategi global, dan harapan baru bagi industri hilir migas di Indonesia.

Babak Berakhirnya Kepemilikan Langsung

Shell memang tidak sepenuhnya pergi. Mereka hanya mengalihkan kepemilikan jaringan SPBU dan bisnis distribusi BBM, bukan hengkang dari Indonesia. Bisnis pelumas mereka tetap eksis, bahkan berkembang. Tapi tetap saja, ada yang berbeda.

Yang mengambil alih? Sebuah perusahaan patungan (joint venture) yang tak asing jika ditelusuri lebih dalam: Citadel Pacific Limited dari Filipina, dan Sefas Group, mitra lokal yang telah lama menjadi distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia.

Dalam pernyataan resminya, Susi Hutapea, VP Corporate Relations Shell Indonesia menyatakan bahwa pengalihan ini adalah bagian dari strategi Shell secara global dan sejalan dengan komitmen Capital Markets Day (CNBC, 23 Mei 2025). 

Di sana tertulis, Shell akan merampingkan portofolio dan lebih fokus pada bisnis masa depan: energi bersih dan keberlanjutan.

Strategi Global: Melepas Aset Fisik, Mempertahankan Merek

Bagi Shell, menjual jaringan SPBU namun tetap mempertahankan merek bukanlah hal baru. Model lisensi merek telah mereka terapkan di lebih dari 50 negara. 

Artinya, meski pengelolaan kini berada di tangan pihak lain, konsumen masih akan menemukan logo kerang kuning yang ikonik itu di pinggir jalan.

Dengan begini, Shell tidak perlu lagi repot mengurus operasional, SDM, logistik, dan risiko bisnis. Tapi mereka tetap bisa meraup pendapatan dari lisensi merek dan pasokan BBM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun