Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Shell Akan Menutup SPBU di Indonesia?

24 Mei 2025   20:25 Diperbarui: 25 Mei 2025   06:04 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal 

Dan ini bukan sekadar keputusan lokal. Ini cerminan dari pergeseran besar dunia energi. Shell, bersama para pemain besar lainnya seperti BP dan ExxonMobil, sedang mengarungi era transisi energi. 

Mereka tahu, masa depan tidak bisa terus bergantung pada BBM fosil. Dunia menuntut energi bersih, dan mereka tak ingin tertinggal.

Citadel Pacific dan Sefas Group: Pemain Baru, Harapan Baru

Citadel Pacific Limited bukan pemain baru. Mereka telah mengelola bisnis SPBU Shell di Filipina, Guam, Makau, dan sejumlah negara Asia lainnya. 

Di sisi lain, Sefas Group sudah lama mengenal medan---mereka tahu cara bekerja di Indonesia, cara memahami konsumen lokal, dan memiliki infrastruktur yang cukup kuat.

Dengan kombinasi ini, keduanya diperkirakan mampu membawa wajah baru pada bisnis ritel BBM Shell. Terlebih, Citadel disebut ingin membawa pendekatan yang lebih inovatif dan terintegrasi, termasuk potensi pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik (EV charging), digitalisasi layanan, dan ekspansi ke kota-kota sekunder.

Terminal BBM di Gresik dan lebih dari 200 SPBU menjadi titik awalnya. Transaksi besar ini pun diperkirakan tuntas pada tahun depan, 2026.

Apa Dampaknya bagi Konsumen?

Masyarakat tidak perlu panik. Nama Shell tetap ada. Produk BBM tetap tersedia. Mutu masih terjaga karena perjanjian lisensi itu menyaratkan standar global tetap diberlakukan.

Namun tantangannya ada pada pengelolaan layanan. Apakah SPBU akan tetap bersih, rapi, cepat melayani, dan ramah? Apakah produk-produk pelengkap seperti Shell Select akan tetap tersedia lengkap dan modern?

Konsumen Indonesia semakin cerdas dan menuntut pengalaman layanan yang unggul. Jika pihak baru bisa menjawab tantangan ini, maka loyalitas pelanggan tidak akan berpaling.

Penutup: Merek Bertahan, Bisnis Berganti Tangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun