Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Ramayana dan Kisah Keteguhan Ritel Lokal di Era Disrupsi

10 Mei 2025   20:30 Diperbarui: 10 Mei 2025   20:30 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Data Kinerja Keuangan RALS

Sepanjang 2023, Ramayana mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp4,87 triliun dan laba bersih sebesar Rp456,29 miliar, tumbuh dari Rp320,1 miliar pada tahun sebelumnya. Total asetnya mencapai Rp6,05 triliun dengan ekuitas Rp5,13 triliun dan kas yang kuat sebesar Rp1,63 triliun. Mereka juga mencatatkan ROE 8,89% dan DER yang sangat rendah di 0,18x.

Dari sisi saham, RALS memang sempat tertekan, tetapi tetap aktif di Bursa Efek Indonesia. Kapitalisasi pasarnya berada pada kisaran Rp5 triliun lebih, menandakan investor masih melihat prospek yang solid.

Tantangan dan Adaptasi ke Depan

Ramayana tidak menutup mata terhadap perubahan. Mereka mulai merambah dunia digital melalui kolaborasi dengan platform marketplace, pengembangan situs e-commerce, hingga promosi di media sosial. Gerai-gerai pun mulai disulap tampil lebih modern, dengan tata cahaya dan desain yang lebih segar tanpa mengubah esensi harga terjangkau.

Peluang juga terbuka melalui kolaborasi dengan startup logistik dan fintech, agar distribusi dan sistem pembayaran semakin efisien. Bila langkah ini terus dikembangkan, Ramayana bisa menjadi wajah baru ritel lokal yang adaptif.

Pembanding dan Pelajaran

Bandingkan dengan Matahari, yang kini mencoba menyasar pasar menengah-atas dengan strategi department store yang lebih premium. Sementara Matahari terlihat mencari identitas baru, Ramayana tetap setia pada pasarnya dan konsisten dalam eksekusi.

Dalam dunia bisnis yang berubah cepat, konsistensi bisa jadi kekuatan. 

Ramayana membuktikan bahwa mengetahui dengan pasti siapa pelanggan Anda dan bagaimana melayaninya, adalah kunci bertahan.

Penutup

Ramayana bukan sekadar brand lawas yang bertahan karena nostalgia. Ia adalah contoh nyata dari keteguhan, strategi yang membumi, dan kemampuan beradaptasi yang bijak. 

Di era di mana banyak ritel besar berguguran, Ramayana tetap membagi senyum kepada pelanggannya---dan juga dividen kepada pemegang sahamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun