Pilihan yang Lebih Dekat dengan Nurani
Beberapa kali saya mendapat kesempatan menikmati jamuan di restoran mewah, terutama dalam konteks bisnis. Meski tidak mengeluarkan biaya sendiri, saya sering merasa ada sesuatu yang kurang pas, baik dari segi suasana maupun nurani.Â
Ada perasaan bahwa uang yang dihabiskan untuk satu kali makan di restoran mewah bisa lebih bermanfaat jika digunakan untuk hal lain yang lebih bermakna, seperti membantu usaha kecil, berbagi dengan sesama, atau memperkaya pengalaman dengan menjelajahi keindahan kuliner Nusantara.
Tidak ada yang salah dengan menikmati kemewahan sesekali, tetapi penting untuk merenungkan apa yang benar-benar memberi kebahagiaan dan kepuasan sejati. Makan bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang pengalaman, makna, dan kebersamaan. Kadang, semangkuk soto ayam di pinggir jalan dengan sahabat lama bisa lebih berharga daripada hidangan eksklusif di restoran mahal.
Pada akhirnya, pilihan antara makan mewah dan menikmati kuliner lokal adalah keputusan pribadi. Namun, jika harus memilih, saya lebih memilih perjalanan panjang menyusuri kelezatan Nusantara daripada sekadar duduk di restoran mahal dengan tagihan yang fantastis. Karena sejatinya, makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang makna, pengalaman, dan kebersamaan.
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI