Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Antara Kenikmatan Makan Mewah dan Kelezatan Kuliner Nusantara; Pilihan yang Lebih Bermakna

28 Maret 2025   13:23 Diperbarui: 28 Maret 2025   13:49 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI

Pilihan yang Lebih Dekat dengan Nurani

Beberapa kali saya mendapat kesempatan menikmati jamuan di restoran mewah, terutama dalam konteks bisnis. Meski tidak mengeluarkan biaya sendiri, saya sering merasa ada sesuatu yang kurang pas, baik dari segi suasana maupun nurani. 

Hidangan mewah seharga Rp 750 juta, Sumber: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Generative AI
Hidangan mewah seharga Rp 750 juta, Sumber: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Generative AI

Ada perasaan bahwa uang yang dihabiskan untuk satu kali makan di restoran mewah bisa lebih bermanfaat jika digunakan untuk hal lain yang lebih bermakna, seperti membantu usaha kecil, berbagi dengan sesama, atau memperkaya pengalaman dengan menjelajahi keindahan kuliner Nusantara.

Tidak ada yang salah dengan menikmati kemewahan sesekali, tetapi penting untuk merenungkan apa yang benar-benar memberi kebahagiaan dan kepuasan sejati. Makan bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang pengalaman, makna, dan kebersamaan. Kadang, semangkuk soto ayam di pinggir jalan dengan sahabat lama bisa lebih berharga daripada hidangan eksklusif di restoran mahal.

Pada akhirnya, pilihan antara makan mewah dan menikmati kuliner lokal adalah keputusan pribadi. Namun, jika harus memilih, saya lebih memilih perjalanan panjang menyusuri kelezatan Nusantara daripada sekadar duduk di restoran mahal dengan tagihan yang fantastis. Karena sejatinya, makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang makna, pengalaman, dan kebersamaan.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun