Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengunduran Diri Masal Masih Merebak Meskipun Pandemi Mereda: Bagaimana Menyikapinya?

29 Mei 2022   16:43 Diperbarui: 29 Mei 2022   16:51 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Menyikapi pengunduran diri masal akibat krisis pandemi Covid-19 (by Merza Gamal)

Pengusaha harus bisa membebaskan mereka secara profesional dan sambut mereka kembali jika dan ketika itu tepat untuk mereka lagi. Pengusaha harus mulai melacak jumlah perekrutan kembali yang mereka miliki. 

Hal tersebut akan menjadi ukuran jangka panjang yang lebih baik tentang bagaimana mereka memperlakukan insan perusahaan setelah peristiwa traumatis.

Para pengusaha dan eksekutif perusahaan harus dapat memahami bahwa setiap insan perlu merasa dihargai dan didukung, bahkan ketika mereka tidak sepenuhnya yakin mengapa mereka merasa begitu rapuh, sehingga akhirnya terjadi pengunduran diri masal saat ini. 

Kondisi yang terjadi saat ini, sebenatnya lebih merupakan masalah manusia daripada tantangan bisnis biasa. Kekurangan tenaga kerja adalah masalah bisnis yang signifikan dan menantang, tetapi ironisnya, mungkin hal terbaik yang dapat dilakukan pengusaha untuk bisnis mereka saat ini adalah berhenti memikirkan Pengurangan Besar Insan Pekerja akibat Pengunduran Diri Masal selama pandemi Covid-19 sebagai masalah bisnis, dan mencari jalan keluar dengan mengatasinya sebagai masalah manusia.

Sumber bacaan:

https://www.ft.com/content/3a16e4e9-3bbd-4715-b29d-abc36abacbf0?

https://www.wsj.com/articles/annual-reviews-are-a-terrible-way-to-evaluate-employees-11651291254?

https://www.mckinsey.com/business-functions/people-and-organizational-performance/our-insights/a-military-veteran-knows-why-your-employees-are-leaving

https://www.mckinsey.com/quarterly/overview

McKinsey On Point, publishing@email.mckinsey.com, 27 Mei 2022

MERZA GAMAL 

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun