Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tantangan Transformasi Insan Perusahaan

22 Desember 2021   07:03 Diperbarui: 24 Desember 2021   11:16 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi transformasi digital.| Sumbe: Shuttertock/Billion Photos via Kompas.com

Pekerja di satu bagian dunia mungkin mendekati pembelajaran dengan cara yang sangat berbeda dari pekerja di tempat lain. Di seluruh jaringan yang luas, upaya pelatihan memerlukan penyebaran yang lebih luas dalam bentuk yang lebih bervariasi.

Image: Pendekatan Pembelajaran yang Bervariasi (File by Merza Gamal)
Image: Pendekatan Pembelajaran yang Bervariasi (File by Merza Gamal)

Banyak tantangan yang dihadapi perusahaan saat melakukan pengembangan kemampuan, terutama di seluruh jaringan yang luas. Perusahaan dapat mendekati bagian penting dari transformasi dengan menjaga insan perusahaan pada intinya. Berdasarkan kajian McKinsey, hal tersebut dilakukan melalui proses empat tingkat yang efektif.

1. Letakkan ROI pada pengembangan kemampuan

Sangat penting untuk mengartikulasikan alasan langsung untuk pengembangan kemampuan. Jika insan perusahaan tidak mengerti dengan jelas mengapa mereka perlu menguasai keterampilan baru, tantangannya akan bertambah. 

Untuk membangun momentum cepat yang mendorong upaya pengembangan kemampuan, para pemimpin memulai dengan berbagi proposisi nilai yang jelas. Jika insan perusahaan tahu apa yang sedang mereka bangun, prosesnya memiliki momentum sejak awal.

Untuk melakukan hal di atas dengan cerdas, penting untuk menilai ke mana harus mengarahkan upaya pengembangan kemampuan untuk menghasilkan ROI yang paling efektif bagi perusahaan. 

Para pemimpin menggunakan pendekatan strategis yang menginventarisasi keterampilan saat ini dan secara efektif mengidentifikasi kesenjangan yang terkait dengan dampak.

Hal tersebut melibatkan kuantifikasi aspek kemampuan dan kedewasaan perusahaan dan mengidentifikasi kesenjangan spesifik yang dapat dikaitkan dengan tujuan bisnis. 

Dalam referensi studi kasus, perusahaan memanfaatkan diagnostik mendalam untuk mencapai tampilan detail semacam ini. Wawasan yang dihasilkan mendukung perjalanan pembelajaran yang disesuaikan dengan tautan yang jelas ke penciptaan nilai.

2. Memetakan perjalanan pembelajaran yang disesuaikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun