Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Potret Rakyat dalam Pusaran Ketidakadilan

25 September 2025   05:24 Diperbarui: 25 September 2025   05:24 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita rangkai seluruh keluhan ini, benang merahnya jelas: rakyat kecil hidup dalam pusaran frustrasi.

Mau bekerja ditangkap. Mau mengandalkan negara bansos salah sasaran. Mau tenang dihantam judi online. Mau bertahan hidup harga barang melonjak, pajak naik.

Frustrasi ini bisa berujung pada dua hal:

Apatisme rakyat tidak lagi peduli pada hukum dan negara, karena merasa semuanya percuma. Jika rakyat sudah tidak peduli lagi, maka Indonesia bisa seperti Nepal atau Perancis. Hakim jalanan. Aparat keamanan tidak akan mampu jika seluruh rakyat di seluruh Indonesia bergerak serentak.

Rakyat Indonesia hampir tiga ratus juta, sementara aparat kemananan hanya ribuan orang saja. Perlawanan sosial ketika rasa frustrasi menumpuk, bisa muncul gejolak sosial, protes, hingga kriminalitas massal.

7. Jalan Keluar: Apa yang Bisa Dilakukan?

Tulisan ini tidak boleh hanya kita baca sebagai keluhan. Ia harus menjadi cermin kebijakan publik. Ada beberapa gagasan solusi, misalnya:

Reformasi hukum hukum harus berpihak pada keadilan substantif. Rakyat kecil jangan dikriminalisasi, sementara korporasi besar dibiarkan.

Penciptaan lapangan kerja negara wajib menyediakan pekerjaan layak, bukan hanya bansos. Pekerjaan lebih bermartabat dibanding bantuan. Karena bansos itu tidak terlelau efketi, selain jumlhanya sangat kecuil, sangat banyak salah sarasan lagi.

Perbaikan data bansos penerima bantuan harus tepat sasaran dengan sistem verifikasi digital yang transparan. Data capil itu harus valid dan benar. Bukan asal jadi, sementara dana yang sudah habis untuk menyusun data Capil itu sudah triliunan rupiah.

Pemberantasan judi online serius bukan hanya pemain kecil, tetapi jaringan besar harus ditindak. Butuh kerja sama internasional. Sudah jelas kok setiap hari, siapa saja penjual narkoba, masak bisa bergerak bebas dan tidak ditangkap?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun