Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Potret Rakyat dalam Pusaran Ketidakadilan

25 September 2025   05:24 Diperbarui: 25 September 2025   05:24 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, aktivitas mereka dianggap ilegal. Padahal bagi mereka, itu sekadar cara untuk menyambung hidup.

Menjual kayu: aktivitas serupa terjadi di bidang kehutanan. Masyarakat adat yang sejak turun-temurun mengambil kayu dari hutan untuk kebutuhan sehari-hari bisa diproses hukum dengan tuduhan ilegal logging, sementara perusahaan besar dengan konsesi luas bebas menebang hutan dengan restu regulasi.

Terkadang juga mereka berbohong, mengatakan untuk tanaman tertentu, tetapi yang mereka tanam hanya di pinggir jalan, di tengahnya kosong. Lalu uangnya yang triliunan di kropsi.

Lalu lahan itu dibiarkan terbengkalai selama puluhan tahun. Ketika masyarakat mengolahnya menjadi kebun sawit atau karet, mereka tarik kembali dengan dukungan aparat.

Jual bensin: di pelosok, masyarakat sering membeli dan menjual kembali bensin eceran karena akses SPBU jauh. Namun, penjual eceran kecil justru sering dianggap menyalahi aturan.

Masalah utama di sini adalah kebijakan dan hukum yang tidak adil. Rakyat kecil yang mencari nafkah skala mikro diperlakukan sebagai kriminal, sementara aktivitas korporasi skala besar yang jauh lebih merusak lingkungan sering mendapat perlindungan resmi.

2. Pekerjaan yang Tidak Ada

Kalimat berikutnya berbunyi: "Pekerjaan, tidak ada."

Ini menunjukkan bahwa akar masalah sebenarnya adalah pengangguran. Banyak orang tidak mendapat akses pada pekerjaan layak, sehingga mereka mencari alternatif. Namun, alternatif itu sering dianggap melanggar hukum.

Akibatnya, rakyat miskin terjebak dalam dilema:

Kalau diam, tidak bekerja, mereka kelaparan. Kalau berusaha sendiri, mereka ditangkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun