Ho Chi Minh tersentak, jadi Bavik  mengakui juga jika dirinya ganteng? Wah, ada peluang nih.
"Ndak dong, gue hanya dengan lo aja kayak gitu. Soalnya gue naksir berat ama lo. Maukan jadi pacar gue?" serangnya tanpa tedeng aling-aling.
Dia langsung mengungkapkan perasaannya pagi ini kepada Bavik, mumpung belum ada orang yang datang.
"Maunya?" cibir Bavik sinis.
"Benar ni. Gue serius."
"Nggak. Gue udah punya pacar," jawab Bavik  tegas.
"Tapi gue tidak akan mundur ya, nona cantik. Sebelum ada cincin kawin melingkar di jari manis lo itu, gue tidak akan pernah mundur," tukas Ho Chi Minh tegas, sehingga mau tidak mau hati Bavik tergetar juga. Nekad benar ini cowok, pikirnya.
"Terserah lo aja. Cuma jangan kecewa aja ya kalau gue tidak akan terpengaruh."
"Baik. Kita lihat saja nantinya," kata Ho Chi Minh sambil tersenyum. Awas lo, suatu saat akan kutaklukan hati lo, kata Ho Chi Minhdi dalam hatinya.
Percakapan mereka terhenti ketika beberapa orang datang mau berurusan ke kantor Yayasan itu untuk mendaftar anak anak mereka. Karena sekolah yang dilaksanakan Yayasan ini adalah dari TK sampai SLTA.
Selain itu juga Yayasan ini bergerak di bidang pelatihan untuk umum, seperti kesehatan Ibu dan Anak serta KB. Juga persoalan hidup berumah tangga serta cara mengatasinya. Bahkan terkadang untuk wanita diajarkan cara-cara memasak dan mengurus anak mereka kelak.