Mohon tunggu...
Mely Agustina
Mely Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung

Saya merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan di Universitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unila Berdayakan UMKM Gunung Sari Melalui Pelatihan Produksi Keripik Pisang dan Singkong

18 Februari 2025   06:26 Diperbarui: 18 Februari 2025   14:57 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi dan Pelatihan UMKM di Desa Gunung Sari, Kec. Abung Semuli, Kab. Lampung Utara (Dokumentasi Pribadi)

Abung Semuli, Lampung Utara -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode I 2025 mengadakan pelatihan UMKM di Desa Gunung Sari, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam mengolah komoditas utama desa, yaitu pisang dan singkong, menjadi produk bernilai tambah berupa keripik.

Pelatihan ini dilaksanakan oleh enam mahasiswa KKN Unila dari berbagai jurusan: Riski Agung (Agronomi dan Hortikultura), Yosan Efendi (Hubungan Internasional), Mely Agustina (Ekonomi Pembangunan), Safira Nazarani (Ilmu Administrasi Negara), Putri Maharani (Ilmu Hukum), dan Tania Syifa Qurrota Aini (Agribisnis). Mereka memberikan edukasi mulai dari teknik produksi keripik yang berkualitas, pengemasan yang menarik, hingga strategi pemasaran digital.

Salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan program ini adalah sulitnya mengumpulkan peserta, karena banyak warga bekerja di PT Great Giant Food (GGF). Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa menyesuaikan jadwal pelatihan dengan waktu luang warga dan melakukan pendekatan langsung ke rumah-rumah.

"Kami ingin membantu warga mengolah pisang dan singkong menjadi keripik yang memiliki nilai jual lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka," ujar Tania Syifa, mahasiswa Agribisnis. 

Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan teknik pemilihan bahan baku, proses pengolahan yang tepat agar menghasilkan keripik yang renyah dan tahan lama, serta cara mengemas produk dengan lebih menarik. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pemahaman tentang pemasaran digital agar produk UMKM desa dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Salah satu peserta, Ibu Elia (30 th), menyampaikan bahwa saat ini menjual singkong ke tengkulak atau pabrik pun tidak mudah karena ada standar tertentu. "Sekarang kalau mau jual singkong ke tengkulak atau pabrik, harus memenuhi syarat kadar dan bersih dari tanah. Kalau tidak, harganya jadi murah atau bahkan ditolak," ungkapnya. Oleh karena itu, ia merasa pelatihan ini sangat membantu agar singkong bisa diolah menjadi produk bernilai lebih tinggi.

Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM di Desa Gunung Sari dapat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mahasiswa KKN Unila berharap pelatihan ini menjadi langkah awal bagi warga untuk memaksimalkan potensi pertanian mereka dan bersaing di pasar yang lebih luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun