Mohon tunggu...
Melly Ridya Putri Meiyori
Melly Ridya Putri Meiyori Mohon Tunggu... Mahasiswa - Progressor

Education

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Keresahan Pemateri Judgemental

26 Februari 2022   20:46 Diperbarui: 26 Februari 2022   20:56 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tulisan ini berangkat dari opini dan keresahan saya yang sering kali mengikuti acara webinar atau acara pelatihan online. Tentunya kita memang tidak berharap bahwa pemikiran kita akan sama bukan? Lalu bagaimana ketika pembicara tersebut closes minded bahkan judgemental?

Baik, sebelumnya judgemental itu sendiri apa sih? Jadi, judgemental adalah perilaku seseorang yang tidak dikenal tetapi dengan mudahnya menilai dan menghakimi orang lain.

Perilaku ini mungkin tidak disadari bagi orang tersebut, tetapi apa jadinya bila penuturan bahasa, maupun kata-kata yang diucapkannya adalah sebuah penghakiman kepada orang lain yang jelas tidak ia kenali?

Saya akan mulai kisah ini ketika saya mengikuti webinar terkait muslimah. Perlu di garis bawahi bahwa cerita ini tidak ada unsur menjelekan suatu agama, tetapi ambilah kisah ini secara penggambaran bagaimana seseorang dengan close-mindednya.

Ketika itu, saya sedang mengikuti acara webinar dan menyimak pemateri tersebut, hal yang menggelitik bagi saya adalah ia menjelaskan dan mengatakan bahwa "saya tidak akan bertanya kepada orang yang tidak memakai jilbab ketika saya akan bertanya masjid atau musholla, karena jilbab di identikan dengan islam kalau yang tidak pakai jilbab sudah pasti bukan islam, saya sampai muter-muter mencari orang yang pakai jilbab untuk menunjukan lokasi masjid..".

Saya cukup tergelitik dengan hal ini, bagaimana tidak ? Ia langsung menghakimi dengan perkataan "kalau yang tidak pakai jilbab sudah pasti bukan islam" bagaimana ia melabeli dan mengetahu identitas seseorang hanya dari penampilannya saja ?

Baiklah, apabila diperhalus lagi, kita harus menerima pandangan atau pun pilihan seseorang terlepas ia menggunakan jilbab ataupun tidak. Saya tentunya menggunakan jilbab, tetapi saya tidak pernah menghakimi dan memaksa kepada orang lain untuk menggunakan jilbab, karena sesungguhnya kesadaran, dorongan, maupun motivasi ketika ia mengenakan jilbab itu harus dari dirinya sendiri.

Kemudian, hal yang kedua adalah mengapa kalau yang anda tanyakan bukan dari agama islam? Memangnya setidak tahu apa seseorang itu jika memang didaerah tersebut terdapat masjid, kemudian ia tidak tahu bahwa bangunan tersebut adalah masjid? Tentunya jika ia seseorang yang tinggal di daerah tersebut, walaupun bukan beragama islam, tetapi ia tahu dimana masjid, ia pasti akan memberi tahu.

Dan yang terakhir adalah mengapa anda perlu bersusah payah untuk mencari seseorang yang pakai jilbab dan anda melewati banyak orang disitu hanya karena yang anda pandang adalah seseorang yang bukan 1 keyakinan dengan anda? Sangat disayangkan membuang-buang energi.

Setelah itu, saya pura-pura bertanya mengenai feminisme, lalu apa jawabannya? Ia menjawab "feminisme adalah musuh islam!" Saya tersenyum sinis.

Saya menanggapi beberapa pernyataan yang telah ia lontarkan, saya sudah sangat gerah bagaimana pemikiran konservatifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun