Anakku,
kau belum tahu arti peluru,
kau belum mengerti mengapa pelukan ini terasa lebih lama dari biasa.
Namun di mata mungilmu,
aku melihat pertanyaan yang kelak akan tumbuh jadi keberanian.
Aku adalah ayahmu,
juga anak dari tanah Papua yang telah lama menangis.
Hutan ini adalah rumah kita,
tapi juga medan juang---
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!