"Halo, Nashima. Bagaimana keadaanmu? Ayah ada kabar baik sekaligus buruk untukmu."
"Baik-baik saja. Kabar apa itu, Yah?"
"Mau dengar yang baik atau buruk dulu?" tawaran Ayah terdengar menggoda.
Aku berpikir sejenak. "Emmm...buruk deh."
"Liburan semester nanti Ayah tidak memberimu kiriman uang untuk pulang. Jaga dirimu baik-baik di sana."
Rasa penasaranku meningkat. "Yahhh sedih deh. Lalu, apa kabar baiknya, Yah?"
"Sebagai gantinya, Ayah sudah membeli laptop baru untukmu. Dua hari lagi paketnya akan dikirim ke kosmu."
Aku terharu. Bibirku bergetar, tak mampu berucap. Angan-angan menjadi kenyataan.
"Halo, kau dengar Ayah?"
"Oh iya, Yah, maaf tadi kaget. Tapi mengapa Ayah menukar kesempatan pulangku dengan sebuah laptop?"
"Karena kamu lebih membutuhkannya. Ayah tahu, kamu mengharapkan kehadiran laptop sebagai fasilitas penunjang perkuliahan."