Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Alasan Generasi Z Terancam Susah Punya Rumah

20 Januari 2023   12:00 Diperbarui: 20 Januari 2023   20:11 1864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak generasi Z beli rumah. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Sebagian Generasi Z memang memiliki kemampuan sangat baik dalam menggunakan media sosial. Mereka ahli dalam membuat konten, dan menghasilkan banyak uang, jauh melebihi pegawai-pegawai senior yang telah bekerja bertahun-tahun. Namun ada berapa banyak generasi Z yang bisa melakukannya?

Mereka yang berhasil tentu sangat mudah untuk dapat membeli rumah secara cash atau bahkan membeli tanah dan membangun rumah sesuai keinginan mereka sendiri. 

Namun bagi sebagian besar dari mereka, yang penghasilannya masih di level rendah hingga menengah, tentu membeli rumah secara kredit-lah yang paling memungkinkan. 

Di sisi lain, ketidakpastian kerja, dan lokasi yang mudah berpindah membuat mereka menganggap bahwa membeli rumah secara KPR, menjadi sesuatu hal yang menakutkan dan serba tak pasti.

Pekerjaan yang tak tetap, gaji yang tak tetap, lokasi pekerjaan yang berpindah-pindah, membuat mereka menjadi  "takut berkomitmen jangka panjang". 

Mereka juga akan susah mengajukan KPR. Karena salah satu syarat mengajukan KPR adalah memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Syarat ini tentu sulit dipenuhi oleh sebagian besar gen Z. 

Pemerintah melalui Kementerian PUPR sesungguhnya telah mengeluarkan  program pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap untuk bisa memperoleh bantuan melalui program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Program ini diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sektor pekerjaan informal/ non fixed income yang telah mempunyai tabungan dalam rangka pemenuhan sebagian uang muka perolehan Rumah, hingga sebesar 40 juta rupiah.

Program ini bisa sangat membantu, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Namun tentu ada banyak persyaratan bagi pemohon dan juga berbagai ketentuan aturan rumah yang bisa mendapat bantuan.

TANTANGAN BESAR

Tantangan besar bagi Bank dan perumahan di masa kini dan mendatang adalah mencari solusi program yang tepat bagi kondisi gen Z saat ini. Mungkin saat ini masih terlalu dini bagi mereka untuk memikirkan pemilikan rumah. Namun 3-5 tahun lagi, akan ada kebutuhan besar bagi rumah tangga Gen Z baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun