Mohon tunggu...
Meliana Chasanah
Meliana Chasanah Mohon Tunggu... Penulis - Islamic Writer

Far Eastern Muslimah

Selanjutnya

Tutup

Film

Film JKdN II: Menyingkap Tabir Sejarah Masuknya Islam ke Nusantara

26 Oktober 2021   22:20 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:50 2729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture : JKDN Production

Adapun pengakuan dari Sultan Aceh, Sultan ‘Alauddin Manshur Syah bahwa negerinya adalah bagian dari Khilafah Utsmaniyah, dalam suratnya kepada Khalifah Abdul Majid I, Maret 1850 :

 

“Sesungguhnya kami seluruh penduduk Negeri Aceh bahkan seluruh penduduk Pulau Sumatera tergolong sebagai rakyatnya Negara Adidaya Utsmaniyah, dari generasi ke generasi semenjak zaman Tuan kami al-Marhum Sultan Selim Khan anak al-Marhum Tuan Kami Sultan Sulayman Khan anak al-Marhum Selim Abu al-Futuh Khan, semoga terlimpahkan rahmat dan rida Allah atas mereka semuanya. Dan itu telah tercantum dari dalam arsip kesultanan. Pulau itu (Sumatera) adalah pulau yang besar dan terhampar memanjang. Ia meliputi sejumlah negeri. Setiap negeri memiliki seorang wali (gubernur) yang berada dibawah otoritas Negara Adidaya Utsmaniyah. Namun setiap wali itu digelari sebagai sultan dan raja cara mereka masing-masing.” (BOA, I.HR. 73/3511 (2))

Bukti-bukti yang terdapat dalam manuskrip yang tersimpan rapi di museum-museum, menunjukkan bahwa sejarah Islam tentang hubungan sultan-sultan di Nusantara dengan khilafah banyak yang sengaja "dihilangkan".

Banyak sekali peninggalan-peninggalan bersejarah yang bisa dijadikan bukti bahwa secara politisasi Nusantara erat kaitannya dengan Khilafah Islamiah di Turki Utsmani. Beberapa contoh peninggalan-peninggalan sejarah tersebut seperti Alun-Alun, Masjid Agung, pengadilan, lapas dan seluruh kubah-kubah di seluruh Indonesia memiliki bentuk yang sama, yaitu bulan bintang di puncaknya. Walaupun, akhirnya sudah dimodifikasi dengan arsitek Jawa, tetapi kubah dan simbol bulan bintang tersebut menurutnya mirip sekali dengan yang ada di Turki.

Meskipun masih banyak yang memanjang kontroversi dengan kehadiran film JKdN. Namun, film JKdn ini dapat mengungkap sejarah yang sesungguhnya, atau setidaknya kaum Muslim di Indonesia memiliki cara pandang berbeda dan benar dalam menilai masuknya Islam ke Nusantara merupakan kekayaan yang besar dan berharga. Maka, jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah, terutama sejarah Islam yang pernah gemilang di kancah dunia dan berhasil menjadi negara adidaya selama 14 abad lamanya, dan semua itu bukan isapan jempol belaka.

Wallahu a’lam bishshawab

Oleh : Meliana Chasanah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun