Mohon tunggu...
Meliana Chasanah
Meliana Chasanah Mohon Tunggu... Penulis - Islamic Writer

Far Eastern Muslimah

Selanjutnya

Tutup

Film

Film JKdN II: Menyingkap Tabir Sejarah Masuknya Islam ke Nusantara

26 Oktober 2021   22:20 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:50 2729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture : JKDN Production

Portugis yang kala itu menguasai Selat Malaka, selalu dibuat cemas dengan keberadaan yang terkepung oleh Aceh di Sumatera dan Semenanjung Melayu.  

Kekuatan militer di kesultanan Aceh tidak lepas dari pendidikan jihad dan teknologi pendukungnya, yang diberikan Khilafah Utsmaniyah kepada rakyat Aceh. Pendidikan agama dan militer melalui instituasi lembaga akademi militer yang bernama Baitul Maqdis, diberikan oleh Khilafah Utsmaniyah di Gampong Bitay, Aceh. Terbuka untuk kaum muslim dan muslimah.

Mereka dididik oleh tenaga unggul yang dikirim langsung dari negara terunggul pimpinan sang khalifah. Dari sana muncul pahlawan Laksamana Malahayati, muslimah tangguh yang menjadi ajudan sultan Aceh. Ia juga menjadi pasukan laut yang berjumlah 2000 - 3000 dan semuanya perempuan. 

Armada kesultanan Aceh yang melibatkan semua elemen masyarakat, seperti : ulama, orang kaya, pedagang, sampai muslimah ini telah membawa Aceh menjadi negeri yang maju di Nusantara, dalam aspek politik, ekonomi, militer sampai keilmuan dan budaya.

Seiring berjalannya waktu, kejayaan Islam yang sempat dirasakan di wilayah Nusantara lambat laun mulai terganggu saat memasuki abad ke - 19. Sejarah menyaksikan perubahan drastis yang dialami dunia secara global. 

Revolusi Perancis dan industri telah memicu gelombang kejut yang mengubah keseimbangan kekuatan di antara bangsa-bangsa. Wajah Eropa terbentuk ulang berkat dua revolusi kembar ini. Revolusi kembar ini juga memunculkan tatanan imperialisme Eropa yang lebih digdaya mencengkeram dunia, tak terkecuali Nusantara dengan Belanda yang menjajahnya.

Kedatangan para penjajah inilah yang ingin berusaha mengubur hidup-hidup sejarah Islam di Nusantara. Dengan hadirya film JKdN, bertujuan untuk membongkar kebohongan sejarah yang selama ini dibelokkan dan dimanipulasi oleh kaum penjajah. Sudah saatnya umat Islam mengetahui fakta sejarah yang sesungguhnya. 

Sejarah yang benar-benar berasal dari penelitian yang intensif oleh para pakar sejarah, bukan yang ditulis oleh kaum yang benci terhadap Islam.

Film JKdN ini menjelaskan bahwasanya Raja Sriwijaya yang kala itu beragama Buddha, tercatat dua kali mengirim surat kepada Khilafah Islam, pada era Kekhalifahan Bani Umayyah.

 Peristiwa penting ini sempat didokumentasikan oleh Abdul Rabbuh (860-940), dalam karyanya "Iqdul Farid". Yang isinya adalah permohonan Raja Sriwijaya kepada Sang Khalifah untuk mengirimkan utusan (ahli agama Islam) ke kerajaannya dengan tujuan untuk mengajarkan Islam dan juga hukum-hukumnya kepada Sang Raja. 

Ini pula yang melatarbelakangi hubungan yang harmonis antara umat Islam di Nusantara dengan Kekhilafahan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun