Pendahuluan
UMKM di Indonesia dikenal ulet dan kreatif. Mereka tumbuh di berbagai sektor, dari kuliner, kerajinan, sampai jasa. Namun, tak sedikit yang jalan di tempat atau bahkan tutup, bukan karena produknya buruk, melainkan karena lemahnya manajemen keuangan.
Manajemen keuangan adalah salah satu fondasi utama agar sebuah usaha bisa bertahan dan berkembang. Tanpa pencatatan yang rapi dan perencanaan yang baik, pelaku usaha akan kesulitan menilai kesehatan bisnisnya. Inilah yang melatarbelakangi saya menulis artikel ini, berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan bersama tim terhadap salah satu UMKM kuliner di Dramaga, Bogor, yaitu Teras Alam Kitchen & Coffee.
Melalui artikel ini, saya ingin berbagi cerita tentang bagaimana UMKM ini mengelola keuangannya, tantangan apa yang mereka hadapi, dan strategi apa yang bisa dilakukan untuk menjaga keberlanjutan usaha di tengah persaingan bisnis yang makin ketat.
Profil Singkat UMKM: Teras Alam Kitchen & CoffeeÂ
Teras Alam Kitchen & Coffee adalah salah satu kafe yang cukup populer di sekitar kawasan kampus IPB Dramaga. Dengan suasana alam terbuka, desain tempat yang estetik, serta harga makanan dan minuman yang ramah kantong, kafe ini menjadi pilihan favorit mahasiswa, dosen, hingga keluarga yang tinggal di sekitar kampus.
Menu yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari makanan berat seperti ayam geprek dan rice bowl, hingga berbagai varian kopi dan minuman kekinian. Selain menyasar pelanggan yang datang langsung ke lokasi, Teras Alam juga melayani pemesanan online melalui aplikasi seperti GoFood dan GrabFood.
Penerapan Manajemen Keuangan di Teras Alam
Teras Alam telah menerapkan sistem pencatatan keuangan yang cukup terstruktur, meliputi: