Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pegiat Literasi Pun Harus Memiliki Wawasan Bisnis

19 Juli 2019   09:56 Diperbarui: 19 Juli 2019   10:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.komando.com

Sebuah akun Instagram mengikuti akun instagram milikku. Sekilas, namanya mirip dengan komunitas baca tempat aku aktif jadi anggota. Bedanya, komunitas ini mendorong anggotanya untuk membaca buku elektronik. Akun tersebut katanya memfasilitasi bacaan berupa PDF.

Aku jelas penasaran dengan komunitas ini. Komunitas baca tempatku menjadi anggota, memiliki peraturan yang ketat dalam menampilkan ulasan buku di Instagram. Buku yang dibaca harus legal. Baik itu buku fisik maupun buku elektronik. 

Khusus buku elektronik, kami harus mencantumkan dari mana kami memperoleh bacaan tersebut. Perpustakaan digital kah? Atau lewat Google Play Book? Atau PDF yang memang dibagikan gratis oleh penerbit atau penulisnya?

Bukan sok-sokan, menurutku komunitas memang seharusnya punya kewajiban untuk 'mendidik' anggotanya. Bukan hanya perkara tentang menanamkan minat baca tapi juga menanamkan pentingnya membaca buku-buku legal karena proses untuk menghasilkan sebuah buku itu melalui banyak tangan yang butuh makan.

Ketika aku bercerita tentang akun ini pada admin komunitasku, dia kemudian bercerita bahwa ada beberapa komunitas literasi yang cukup banyak anggotanya juga memfasilitasi bacaan berupa PDF. Alasannya, PDF bisa dibaca bersama-sama. Selain itu, bisa dibagikan secara gratis. Menurut mereka, ini cara untuk membantu meningkatkan minat baca.

Apakah mereka tidak pernah tahu apa itu iPusnas?

Biar kuberitahu. iPusnas adalah perpustakaan digital milik Perpustakaan Nasional yang menyimpan banyak buku untuk dibaca secara gratis melalui gawai. Bahkan, buku-buku terbaru dari penerbit mayor pun ada di sana.

"Mungkin, bagi dia itu adalah melakukan kebajikan, Mbak," kata admin komunitasku. "Mengajak orang membaca dan membagi ebook gratis."

Aku kemudian mencoba menghubungi komunitas yang mengikuti akun Instagramku tadi. Ketika aku tanya apakah PDF yang dia bagikan itu legal, dia bertanya apa maksud pertanyaanku. Ketika aku menjelaskan tentang bacaan legal dan ilegal, dia tidak menjawab dalam waktu yang lama sebelum dia berkata, "legal. Saya beli di google play store."

Ini agak aneh. Namun aku hanya mengiyakan kata-katanya. Buku yang dibeli di google play store seharusnya tidak bisa dibagikan begitu saja. Bentuknya pun bukan PDF. Namun entah apa, yang hanya bisa dibaca melalui aplikasi Google Play Book.

Aku tidak mau memperpanjang permasalahan. Namun menurutku, kalau dia mau membuat sebuah komunitas baca seharusnya dia tahu seluk beluk tentang buku dan apa perkembangan terbaru di dunia literasi. Lucu sekali kalau sampai ada kasus terkait buku ilegal dan mereka terjegal lalu mereka berdalih tidak tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun