Yang mengalun itu
Gemerincing manik di rambutmu
Sambung menyambung
Memecah udara
Rupanya geliat matahari
Malu-malu menyentuh wajahmu
Ketika kaki kecilmu saling beradu
Di atas lembab tanah
Sepatumu mulai robek; tidak dengan
gemuruh jantungmu
Yang menetes dari dahimu
Keringat suka-cita
Tak henti-henti membulir
Sebening asa
Kau nyanyikan sepanjang langkah
Di kejauhan, gedung-gedung putih
Tempatmu, menambang cita-cita
Ribuan meter telah kau jelajahi
Tak peduli jalan-jalan penuh duri
Tak hirau musim kadang menumbangkan mimpi
Karena kau tahu
Dari telunjukmu ke mana arah kan kau tinggali
Yang berkobar di dadamu
Doa ibu, bergemuruh
Lebih riuh dari pesta petasan
Ketika terompet pergantian tahun ditiupkan
Meski kini kau mengurung diri
Di bilik-bilik tanpa ventilasi
Sementara siaran televisi memberitakan kematian
Dan usiamu juga terintai
Madura, 2020