Dalam dunia pendidikan Indonesia, perubahan dan penyempurnaan metode pembelajaran terus dilakukan demi menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik. Saat ini, Kurikulum Merdeka masih menjadi kurikulum yang diterapkan secara nasional. Namun, pemerintah melihat adanya celah yang perlu diperbaiki dalam penerapannya. Untuk itu, pendekatan pembelajaran mendalam mulai diintegrasikan, bukan sebagai kurikulum baru, melainkan sebagai sebuah cara atau strategi untuk memperkaya implementasi Kurikulum Merdeka.
Penting untuk dipahami bahwa pendekatan pembelajaran mendalam bukanlah pengganti kurikulum. Pendekatan ini hadir untuk melengkapi kekurangan yang mungkin masih ada dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, terutama dalam memberikan ruang bagi siswa untuk benar-benar memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan pembelajaran mereka secara bermakna.
Sebenarnya, ide pembelajaran mendalam bukanlah hal yang asing di Indonesia. Sebelumnya, sudah ada berbagai pendekatan yang serupa, seperti Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), hingga PAIKEM (yang menambahkan unsur Inovatif). Semua pendekatan tersebut memiliki benang merah yang sama, yaitu mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar.
Namun, pendekatan pembelajaran mendalam memberikan penekanan yang lebih kuat pada kualitas pengalaman belajar, bukan sekadar aktivitas atau metode pembelajaran. Di sini, siswa didorong untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga memahami makna di baliknya, mampu menghubungkannya dengan kehidupan nyata, dan melakukan refleksi agar pembelajaran tersebut berbekas dan berdampak jangka panjang.
Pendekatan ini berlandaskan pada tiga prinsip penting:
Berkesadaran: Siswa belajar dengan penuh kesadaran atas apa yang mereka pelajari, bukan hanya mengikuti instruksi guru.
Bermakna: Pembelajaran harus relevan dan memberikan manfaat nyata bagi siswa, sehingga mereka mampu menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Menggembirakan: Suasana belajar yang menyenangkan tetap menjadi prioritas agar siswa tetap termotivasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Dengan prinsip-prinsip tersebut, pembelajaran mendalam bertujuan untuk menciptakan proses belajar yang tidak hanya fokus pada capaian akademis, tetapi juga pada pengalaman, pemahaman, dan keterampilan hidup.Â
Perlu digarisbawahi bahwa pendekatan pembelajaran mendalam ini bukan sebuah kebijakan penggantian kurikulum. Kurikulum Merdeka tetap menjadi dasar pelaksanaan pendidikan saat ini. Pemerintah hanya ingin mendorong para pendidik untuk menerapkan pembelajaran yang lebih esensial, agar siswa tidak sekadar mengejar materi, tetapi mampu mengolah, mengkaji, dan merefleksikan apa yang mereka pelajari.
Dengan kata lain, pembelajaran mendalam adalah sebuah penyempurnaan cara mengajar dan belajar yang lebih manusiawi, relevan, dan bermakna, mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik masa kini.
Pendekatan pembelajaran mendalam menjadi angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan fokus pada pemahaman, penerapan, dan refleksi, serta pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, diharapkan pendidikan di Indonesia semakin mampu mencetak generasi yang bukan hanya pintar, tetapi juga mampu berpikir kritis dan berempati.
Kurikulum boleh tetap, tetapi cara kita membelajarkan siswa harus terus berkembang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI