Mohon tunggu...
Meisakh Anugrah
Meisakh Anugrah Mohon Tunggu... Guru

Menulis bukan sekadar hobi, tetapi cara menyuarakan pikiran, merawat jiwa manusia. Saya percaya bahwa setiap kata memiliki kekuatan untuk mengubah cara pandang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning): Memperkaya Kurikulum Merdeka, Bukan Menggantinya.

12 Juni 2025   06:02 Diperbarui: 12 Juni 2025   06:02 5699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam. Sumber: Kemendikdasmen

Dalam dunia pendidikan Indonesia, perubahan dan penyempurnaan metode pembelajaran terus dilakukan demi menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik. Saat ini, Kurikulum Merdeka masih menjadi kurikulum yang diterapkan secara nasional. Namun, pemerintah melihat adanya celah yang perlu diperbaiki dalam penerapannya. Untuk itu, pendekatan pembelajaran mendalam mulai diintegrasikan, bukan sebagai kurikulum baru, melainkan sebagai sebuah cara atau strategi untuk memperkaya implementasi Kurikulum Merdeka.

Penting untuk dipahami bahwa pendekatan pembelajaran mendalam bukanlah pengganti kurikulum. Pendekatan ini hadir untuk melengkapi kekurangan yang mungkin masih ada dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, terutama dalam memberikan ruang bagi siswa untuk benar-benar memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan pembelajaran mereka secara bermakna.

Sebenarnya, ide pembelajaran mendalam bukanlah hal yang asing di Indonesia. Sebelumnya, sudah ada berbagai pendekatan yang serupa, seperti Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), hingga PAIKEM (yang menambahkan unsur Inovatif). Semua pendekatan tersebut memiliki benang merah yang sama, yaitu mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar.

Namun, pendekatan pembelajaran mendalam memberikan penekanan yang lebih kuat pada kualitas pengalaman belajar, bukan sekadar aktivitas atau metode pembelajaran. Di sini, siswa didorong untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga memahami makna di baliknya, mampu menghubungkannya dengan kehidupan nyata, dan melakukan refleksi agar pembelajaran tersebut berbekas dan berdampak jangka panjang.

Pendekatan ini berlandaskan pada tiga prinsip penting:

  • Berkesadaran: Siswa belajar dengan penuh kesadaran atas apa yang mereka pelajari, bukan hanya mengikuti instruksi guru.

  • Bermakna: Pembelajaran harus relevan dan memberikan manfaat nyata bagi siswa, sehingga mereka mampu menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

  • Menggembirakan: Suasana belajar yang menyenangkan tetap menjadi prioritas agar siswa tetap termotivasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Dengan prinsip-prinsip tersebut, pembelajaran mendalam bertujuan untuk menciptakan proses belajar yang tidak hanya fokus pada capaian akademis, tetapi juga pada pengalaman, pemahaman, dan keterampilan hidup. 

Perlu digarisbawahi bahwa pendekatan pembelajaran mendalam ini bukan sebuah kebijakan penggantian kurikulum. Kurikulum Merdeka tetap menjadi dasar pelaksanaan pendidikan saat ini. Pemerintah hanya ingin mendorong para pendidik untuk menerapkan pembelajaran yang lebih esensial, agar siswa tidak sekadar mengejar materi, tetapi mampu mengolah, mengkaji, dan merefleksikan apa yang mereka pelajari.

Dengan kata lain, pembelajaran mendalam adalah sebuah penyempurnaan cara mengajar dan belajar yang lebih manusiawi, relevan, dan bermakna, mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun