Mohon tunggu...
Meilawati Indah Ramadhani
Meilawati Indah Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - @meilawt_ir

Pendidikan Sosiologi A; Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

28 Juni 2021   16:13 Diperbarui: 29 Juni 2021   12:46 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi siswa atau guru yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi terbatas, penambahan anggaran untuk kuota internet ini tentu sangat memberatkan. Di sinilah muncul dilema dalam pemanfaatan media daring. Di satu sisi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan semangat untuk meningkatkan produktivitas.

Namun,disisi lain kemampuan finansial guru dan siswa masih sangat terbatas. Harapan untuk mendapatkan fasilitas kebutuhan biaya dari negara pun belum terwujud.

Kelima, siswa kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan soal dari guru, peningkatan rasa stress dan jenuh akibat isolasi berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak.

Selain itu, sistem kuliah online bisa mendorong semua mahasiswa dalam pemanfaatan teknologi secara efektif, sehingga nantinya dapat menghasilkan SDM yang tidak hanya unggul dalam bidangnya saja tetapi juga unggul di bidang teknologi (Khasanah, Pramudibyanto and Widuroyekti, 2020). 

Hal ini memiliki peluang untuk mewujudkan revolusi industri 4.0 di mana semua tenaga kerja dituntut untuk bisa beradaptasi dengan teknologi yang ada (Banu Prasetyo and Trisyanti, 2018) Kuliah online ini juga membuat jam perkuliahan menjadi lebih fleksibel yaitu mereka bisa mengikuti kegiatan perkuliahan kapanpun Selain itu, mahasiswa bisa terlindung dari penyebaran virus COVID-19 apabila kuliah dilaksanakan dari rumah masing-masing dan menghindari perkumpulan

Untuk beberapa kegiatan penulis selaku dosen Fakultas Kedokteran Hewan masih bisa menjalani aktivitas secara daring tanpa perlu bertatap muka, sebagai contoh yaitu kegiatan pengabdian masyarakat bisa disiasati dengan tetap secara daring kepada seluruh peternak dengan cara memasang LCD dan proyektor di balai desa yang dituju, lalu pengurus balai desa atau kepala desa diberikan rekaman video yang telah dibuat untuk bisa diputar oleh setiap peternak yang datang. Untuk mencegah adanya kerumunan bisa disiasati dengan membatasi jumlah peternak Actic yang datang maksimal sepuluh orang per kelompok dan jadwalnya digilir.

Kekurangan dari pembelajaran daring ini, diantaranya penyampaian materi kepada mahasiswa masih kurang sempurna dibanding tatap muka. Beberapa hal yang menghambat penyampaian materi agar bisa tersampaikan secara sempurna di antaranya yaitu waktu yang singkat, paket internet, tugas yang banyak dan kondisi sinyal (Kusnayat et al. 2020). 

Tidak sedikit mahasiswa yang menghadapi masalah ini dikarenakan letak tempat tinggal yang jauh dari perkotaan, sehingga menyebabkan mereka terlambat masuk ke aplikasi online seperti zoom meeting. Selain masalah tersebut, ada juga beberapa penghambat lain seperti interaksi dosen dengan mahasiswa menjadi kurang. 

Akibatnya dalam pembelajaran mahasiswa sering kurang peduli saat dosen mengajar. Penulis kerap menemukan mahasiswa yang sama sekali tidak menghormati dosen saat berbicara dan sibuk dengan gadgetnya sendiri-sendiri, bahkan terkadang saat diperintahkan untuk menunjukkan kartu mahasiswa agar bisa diabsen saat ujian mereka tidak terlalu mempedulikan Hal ini menunjukkan lunturnya nilai sosial seiring perkembangan teknologi Smith and Marx (1994) memberi gambaran memang kerap terjadi dilema saat inovasi dan Act penemuan-penemuan teknologi dikembangkan Di satu sisi mempermudah kegiatan manusia, tetapi di sisi lain juga memberikan pengaruh besar kepada perkembangan nilai-nilai sosial, inilah yang mereka disebut dilema dari determinisme teknologi.

Beberapa mahasiswa juga ada yang mulai mengajukan pengajuan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT), dikarenakan UKT yang terus berjalan padahal sedang tidak menggunakan fasilitas dari kampus secara langsung, seperti praktikum dan juga penyampaian materi hanya melalui daring Alasan utama pengajuan keringanan ini tentu karena banyak orang tua mahasiswa yang di-PHK dampak wabah COVID-19 ini. 

Keputusan PHK besar besaran ini dilakukan oleh banyak perusahaan dikarenakan kondisi likuiditas keuangan perusahaan yang sangat minim Memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya sektor paling terdampak saat pandemi ini berlangsung adalah sektor ekonomi, kemudian dari sektor ekonomi merambat ke berbagai sektor-sektor lainnya termasuk pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun