Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fana

27 Agustus 2020   07:43 Diperbarui: 27 Agustus 2020   07:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri_MYT photo by ViDi 

Dan... 

Kita hanyalah daun-daun hijau yang lambat laun menjadi kering,  jatuh ke bumi dan luluh tak berbekas 

Kita hanyalah rumput di padang rumput,  yang suatu saat hancur dimakan binatang herbivora ataupun lenyap dimakan api 

Kita hanyalah bunga yang suatu saat dipuja-puji karena indahnya,  namun disaatnya nanti, dipetik dan akhirnya layu tanpa pusara dan taburan bunga 

Kita hanyalah pohon-pohon yang kekar tegar , namun suatu saat tak mampu melawan mesin gergaji, roboh tanpa mampu melawan 

"Apakah arti semuanya itu? "

Kita... 

Fana... 

Sementara... 

"Lalu,  adakah yang abadi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun