Mohon tunggu...
Mei
Mei Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis bisa dilakukan siapa saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebetulan

24 November 2023   16:47 Diperbarui: 24 November 2023   17:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Atau memang semua hanyalah sebuah kebetulan

Di siang yang kesekian kalinya

Ketika langit gelap diselimuti awan hitam

Angin berhembus kencang beserta kilat petir yang menyambar

Aku, kau, kita semua, bertemu dalam sebuah kebetulan

Lantas semua mengalir seperti air hujan yang yang turun mengenai genteng


Terus mengalir seperti air hujan yang bergabung dengan riak air sungai

Dan kebetulan kebetulan lain saling mengisi

Menciptakan kebetulan lain yang mengikat kita semua

Apakah kau yakin semua itu sebuah kebetulan?

Atau jangan-jangan semua itu adalah rangkaian takdir yang datang dari sebuah kebetulan

Terus terjadi, saling mengait satu sama lain

Membentuk simpul yang menyatukan kita

Tuk selamanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun