Mohon tunggu...
Megawati Sorek
Megawati Sorek Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 003 Sorek Satu Pangkalan Kuras Pelalawan Riau

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Modelan Cinta, Gini Amat Ya?

16 Maret 2023   20:17 Diperbarui: 16 Maret 2023   20:29 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Koleksi Pribadi Megawati Sorek 2019

Cinta Suci VS Cinta Hitam

"Terlarang sudah rinduku padamu."

Lirik tembang lawas yang keluar dari bibir pasangan duet Broery Marantika dan Dewi Yull itu seolah-olah mewakili apa yang kualami saat ini. Nyatanya jodoh tiada milik kita. Ikatan suci telah menguncimu. Hentakkan hasrat ini sangat menggebu ingin memiliki. Namun, kembali terhempas saat dosa jika sekat tinggi ituku robohkan. Tak mampu lagi tuk kurengkuh. Mestinya hati ini menerima kenyataan. Menyusun kesadaran dan keikhlasan hati  sepenuh jiwa bahwa cinta suci tak mesti memiliki.

 Sepertiga malam menengadahkan tangan.  Pada yang kuasa,  si pemilik hati sejati. Terucap namamu dalam harapan indah pada doa yang kutumpahkan. Harapan ini semoga engkau bahagia bersamanya. Senyum  mengembang, mata yang penuh binar bahagia terpancar dari wajahmu adalah suka dukaku. Biarlah rasa ini tersemat pada hatiku yang terdalam. Menikmati cinta sendiri. Entah sampai bila itu akan berhenti. Mungkin hingga napas terhenti dan jasad berkalang tanah.

~

"Terlarang sudah rinduku padamu."

Kubenci mendengar penggalan lantunan lagu yang sempat hist pada masanya itu. Seakan-akan mewanti-wanti hatiku untuk menerima kenyataan. Enak saja, bagiku pasrah bukanlah tindakan yang patut kulakukan. Sementara jiwa raga meronta menahan perih yang teramat sangat. Ketika seluruh isi hati dan benakku bersinergi hanya inginkan dirimu. Walaupun ikatan resmi telah kau lakukan dengan si dia. Tidak! Ku berhak tuk bahagia, karena takdir cinta bahagia seharusnya menjadi obsesi gila yang mesti kucapai. Apapun kan kulakukan demi itu. Camkan itu!

Sepertiga malam terbangun, demi apa. Ya demi tuk menjadikanmu ratu disampingku. Hadir nyata di depan mata. Bukan hanya takkasat di dalam rasa. Menyiapkan ritual acara, dengan menyebut namamu dalam mantra diatas aroma kemenyan. Bersekutu dengan makhluk astral. 

Kegelisahan akan melandamu dan hanya aku yang kau damba tentunya.  Tergila-gila memuja hati dan benakmu hanya fokus padaku. Semua hal lain bukan lagi prioritas dalam hidupmu. Cukup di sini, ya di pelukan dan kungkungan yang kubuat. Pusat kendalimu dalam gengamanku. Akulah pawangmu. Aku pun menyeringai jahat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun