Setiap momen, setiap kejadian, dan setiap pertemuan di sepanjang jalan memiliki maknanya sendiri. Dan Ramadan kali ini akan menjadi lebih dari sekadar perjalanan pulang---ia akan menjadi kisah yang akan terus diceritakan di tahun-tahun mendatang.
Perjalanan yang Tidak Mulus
Setiap tahunnya, jalanan selalu dipenuhi oleh kendaraan yang berdesakan menuju kampung halaman masing-masing. Aku dan keluargaku sudah terbiasa dengan kemacetan yang tiada akhir, tetapi tahun ini terasa lebih parah dari biasanya.
Sejak memasuki jalan tol, mobil kami nyaris tidak bergerak. Waktu berbuka hampir tiba, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa kami akan segera mencapai tempat peristirahatan terdekat.
Ibu mulai mengeluarkan bekal yang telah disiapkan dari rumah. Nasi bungkus, kurma, dan sebotol air mineral menjadi menu berbuka kami di dalam mobil.
Ayah tetap bersabar menyetir, meskipun wajahnya mulai menunjukkan kelelahan. Aku menatap keluar jendela, melihat barisan kendaraan lain yang juga terjebak dalam situasi yang sama. Ramadan kali ini benar-benar mengajarkan arti kesabaran.
Saat malam semakin larut, kami masih belum mencapai separuh perjalanan. Ayah memutuskan untuk beristirahat di sebuah rest area kecil yang penuh sesak.
Semua tempat duduk sudah terisi, dan kami hanya bisa berdiri sambil menikmati angin malam yang sedikit menyejukkan. Meski begitu, suasana tetap terasa hangat.
Orang-orang yang tidak saling mengenal berbagi makanan dan cerita, seakan menjadi satu keluarga besar dalam perjalanan panjang ini.
Di tengah hiruk-pikuk rest area, aku memperhatikan seorang pria tua yang duduk sendiri di sudut. Pakaiannya lusuh, dan ia tampak kelelahan. Tanpa banyak berpikir, aku mengambil sebungkus makanan dan memberikannya kepadanya.
Ia tersenyum penuh syukur, seakan beban beratnya sedikit terangkat. Malam itu, aku belajar bahwa Ramadan bukan hanya tentang pulang ke rumah, tetapi juga tentang berbagi di sepanjang perjalanan.
Pertemuan yang Tak Disangka
Ketika perjalanan akhirnya kembali dilanjutkan, perasaan aneh yang sejak awal kurasakan semakin kuat. Seolah-olah ada sesuatu yang menunggu di ujung perjalanan ini, sesuatu yang belum aku pahami sepenuhnya.