Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resolusi Suci Ayu Latifah "Ketika Aku Ingin..."

23 Juli 2019   21:20 Diperbarui: 23 Juli 2019   21:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian akhir dimulai. Lupa, di hari ke berapa, tepatnya ujian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), ada soal tentang rumah adat istiadat. Yaitu diminta menjawab apa nama rumah adat Jawa Tengah. Salah seorang siswa minta bantuan kepada Bu Sun. Karena Bu Sun, tidak tega apabila melihat anak-anaknya berpikir sulit, guru berwajah bulat sedikit oval itu memplesetkan jawaban dengan, "Orang yang lama tidak berpasangan, belum menikah." Selanjutnya, kami berpikir apakah maksud dari kata Bu Sun. Jomblo. Ya, jomblo adalah orang yang tidak mempunyai pasangan atau kekasih. Lalu, kata apa yang berkaitan dengan rumah adat, yang dekat dengan kata "jomblo".

Biasanya, jika waktu memungkinkan, usai mengerjakan soal ujian, langsung dikoreksi bersama. Kebetulan mata pelajaran IPS tidak ada jam untuk mengoreksi. Keesokan harinya, karena hanya ada satu jadwal ujian, kami mengoreksi bersama ujian IPS. Naskah jawaban dibagikan satu per satu kepada siswa. Semua siswa sudah mendapatkan bagian masing-masing. Naskah yang dipegang itu bukanlah nama mereka. Tak lupa, Bu Sun menanyakan apabila ada siswa yang mendapat soalnya sendiri supaya segera ditukarkan dengan teman lain.

Langsung pada soal rumah ada Jawa Tengah. Jawabannya adalah Joglo. Hore, jawabanku benar. Yaitu joglo adalah rumah ada Jawa Tengah. Lucunya, ada beberapa teman yang salah. Mereka menjawab "jomblo", pun tertawa mengetahui jawaban temanku, dan kebetulan jawaban yang soalnya aku bawa juga menjawab "jomblo". Maaf, aku tidak tahu apa yang ada dipikiran mereka saat itu. maksudnya, ya sudah dibantu dengan plesetan kata, masa iya tidak ingat kata apa yang hampir sama dengan kata "jomblo". Bu Sun tertawa terpingkal-pingkal tahu jawaban itu. namun, tak lama suasana tenang. Semua siswa fokus pada naskah jawaban yang dibawa.

Ahh, aku naik di kelas 4. Bukan merasa sedih sih. Akan tetapi, naik di kelas 4 itu berarti jam belajar di sekolah bertambah. Kalau dulu, ketika kelas 1-3, pulang sekolah pukul 11. Nah, tiba kelas 4, pulang sekolah menjadi pukul 12. Selang satu jam. Aku harus beradaptasi, menyesuaikan diri pulang jam 12. Harus menahan lapar satu jam lagi. Ada untungnya aku naik di kelas 4, karena itu berarti uang saku akan bertambah. Benar, uang sakuku bertambah. Kalau semula Rp. 500 jadi dua hari. Kalau sekarang Rp. 500 untuk sehari.

Rumahku sebenarnya tidak jauh dari sekolah, tapi kalau misal lapar diminta untuk pulang ya malas. Karena hanya diberi waktu 30 menit istirahat. Itupun kalau pas diajar guru sebelum istirahat agak menyebalkan, pasti waktu istirahatnya kurang. Gara-gara istirahatnya terlambat. Kesal sih kesal. Di luar sudah ramai anak-anak berlarian, bermain di lapangan, ada yang jajan, ehh masih diajar. Dilanjutkan pun pasti pikiran yang ada di kelas sudah tidak fokus lagi. Pikirannya pasti kalau tidak di kantin ya di lapangan.

Aku mulai beradaptasi masuk di kelas 4. Mengapa? Pertama, siap pulang terlambat, karena jadwal pulang selang satu jam dengan siswa kelas 1-3. Kedua, ada teman lelaki baru yang harusnya naik kelas, tapi ia tinggal kelas. Katanya, karena disayang dengan guru. Keempat, mata pelajaran lebih sulit. Apalagi setelah mendenger cerita dari kakak kelas, sebelum masuk kelas saat pelajaran matematika akan dites hafalan perkalian, pembagian, rumus bangun, dan lainnya. Kelima, tantangan di mata pelajaran olahraga, harus bisa senam lantai, seperti guling depan dan guling belakang. Keenam, menghadapi guru yang super tertib saat masuk kelas.

Kelas 4, kami diajar oleh Pak Guru. Beliau jika dilihat dari wajahnya, nampak galak karena didukung rambut di pinggiran pipi. Kepala botak dan badannya tinggi. Kadang wajah itu menipu memang benar. Contohnya ya pada guruku satu ini. Kelihatan galak kelihatanny. Sebenarnya tidak. Hanya saja suka tertib. Karena itulah, beberapa teman sering salah paham kepada Beliau. Beliau bernama Pak Parni. Khas sekali, motornya megapro mudah diingat teman-teman. Meskipun kami berada di dalam kelas, kami mampu menebak bahwa datanglah guru kelas.

Bahasa Inggris, sebenarnya sudah dikenalkan sejak aku di TK. Hanya saja masih materi datar, seperti berhitung dan mengenal nama-nama buah-buahan, hewan, sayur, dan lainnya. Memasuki kelas 4 ini, bahasa Inggris menjadi pelajaran tambahan. Kalau boleh jujur, aku biasa saja dengan pelajaran ini. Tapi siapa nyana, karena guru yang mengajar cantik, enak, bersahabat, dan baik hati, baik nilai dan toleransi aku senang.

Aku jadi ingat kata seseorang di suatu waktu, "Kalau kamu ingin suka dan bisa terhadap suatu mata pelajaran di sekolah, sukai dulu gurumu. Secara perlahan kamu akan mencintai pula pelajaran itu." manjur juga khasiat ini.

Gegara suka dengan gurunya, perlahan aku pun mencintai pelajaran. Setiap kali memulai pelajaran, guru bahasa Inggris yang masih muda ini, selalu mengajak kami bernyanyi. Nyanyiannya pun berbahasa Inggris. Guru dengan tinggi jenjang itu pula, selalu memberikan hadiah kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan, baik dalam mengerjakan tugas, dan tertib mengumpulkan tugas. Kalau guruku saat kelas 2 memberi hadiah perangkat tulis menulis, guruku satu ini lain. Hadiah yang diberikan berupa makanan, atau nilai tambah.

Padat merayap jadwal sekolah. Tiba di kelas 4, terasa jadwal penug. Sudah pulang siang habis salat dhuhur, ditambah lagi ekstra pramuka di hari Jumat/Sabtu. Dan satu lagi, ekstra menari. Senang sih senang. Suka sih suka. Tapi terkadang capek juga. Sebenarnya eksta pramuka sudah ada sejak kelas 3. Hanya saja, saat itu dikenalkan materi dasar. Lebih banyak bermain dan bernyanyi. Nah, menginjak kelas 4, kemampuan dalam kepramukaan wajib bertambah. Ada momen yang namanya berkemah. Kebetulan, itu kali pertama aku diajak berkemah. Acara kemah pramuka selama 3 hari 2 malam itu,bertempat di lapangan Sawoo. Tepatnya di depan sekolah SMK Sawoo dan SMP 1 Sawoo.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun