Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang Mencinta Tanaman Suci

24 Januari 2019   21:43 Diperbarui: 24 Januari 2019   21:59 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secangkir kopi kadang terlewat kala asyik bersama para tanaman suci. Ya, ada lima pot baru, satu minggu lalu. Rerumput yang kawin ia usir. Katanya, tanaman suci biarkan suci. Jangan ada benalu, parasit yang hidup. jika ada, maka segera diusir supaya tidak mencuri makanan.

"Buat apa menghidangkan makanan untuk mereka," gerutu lelaki itu.

Jangan biarkan yang baik, yang benar diganggu dengan ketiadaan. Sekali energi negatif menyerang, menyergap, sudah pasti akan berkembang. Seperti halnya rumus matematika, bila positif bersama negatif hasilnya negatif.

Perihal tanaman suci memakan habis. Ia menjelma kekasih kedua, bahkan bisa pula menggantikan kasih pertama.

"Tidak rewel. Beda dengan lain. Maklum ember pecah kok," celetuk lelaki berambut gelombang kala pagi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun