Mohon tunggu...
Yulianti
Yulianti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Warga Negara Indonesia Asli, yang cinta dengan tanah air Indonesia. Seorang guru SMP Negeri 3 Pseksu, di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dua Minggu Pertama di Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7

8 November 2022   11:55 Diperbarui: 8 November 2022   15:02 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian yang kedua kalinya saya mengunggah tugas modul koneksi antar materi, kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara di link https://www.kompasiana.com/mbak_yuli/63698fe84addee11c346a114/tugas-1-1-a-8-koneksi-antar-materi-kesimpulan-dan-refleksi-pemikiran-kihajar-dewantara?page=1&page_images=1

Feeling (Perasaan)

Perasaan  yang hadir Ketika baru memulai menjalani Pendidikan Guru Penggerk ini sebenarnya kekhawatiran, tidak bisa menjalaninya, karena banyaknya kewajiban yang ada. Namun, Ketika berkumpul bersama teman-teman di Lokakarya Orientasi, saya merasakan suasana bergeraknya, penuh semangat, sehingga saya kembali menjadi bersemangat. Yang menjadi kekhawatiran saya berikutnya karena tempat saya mengabdikan diri itu letaknya cukup jauh daripusat kota adalah kendala sinyal, jika mengikuti kegiatan PGP yang bersifat dalam jaringan.

Saya semakin tertarik dan senag Ketika mendapatkan pencerahan karena mempelajari pemikiran-pemikiran Seorang Ki Hajar Dewantara, yang luar biasa tentang Pendidikan. Pemikirannya membangkitkan semangat saya untuk memperbaiki diri dalam mendidik anak bangsa ini. Jadi saya merasa bahagia menjadi calon Guru Penggerak ini.

Dan tentu saja saya harus berdisiplin diri baik menjaga Kesehatan, membagi waktu antara pekerjaan, keluarga juga menyelesaikan tugas-tugas di PGP ini.

Findings (Pembelajaran)


Saya merasa mendapat pencerahan dan jadi merefleksi seperti apa pembelajaran yang saya lakukan selama ini dengan mempelajari pemikiran-pemikiran KHD ini. Sungguh masih banyak yang sangat kurang, dan harus diperbaiki.

 

Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan, yaitu proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan  (opvoeding) tentang Pendidikan dan pengajaran, hendaknya pendidikan itu bersifat menuntun, yaitu, memberi contoh, membangun semangat dan memotivasi anak seperti semboyan Ki hajar Dewantara " Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani", yangmenuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, sebagai manusia, dan sebagai masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Ki Hajar Dewantara meyakini bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.

Lalu Menurut Ki Hajar Dewantara, kita harus mendidiklah anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Dimana kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama, Yang bermakna bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa dilakukan adalah menunjukan dan membimbing murid, untuk menebalkan prilaku baiknya, dan menghilangkan prilaku atau sifat tidak baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun