Mohon tunggu...
Yulianti
Yulianti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Warga Negara Indonesia Asli, yang cinta dengan tanah air Indonesia. Seorang guru SMP Negeri 3 Pseksu, di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dua Minggu Pertama di Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7

8 November 2022   11:55 Diperbarui: 8 November 2022   15:02 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : dokumen pribadi
sumber gambar : dokumen pribadi

Dalam Lokakarya Orientasi, ini kami benar-benar pokus menggali dan memperluas wawasan kami tentang mengenali siapa saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya serta mengerjakan 5 LK dan mendiskusikannya untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam. Dengan bimbingan Ibu Liskawati, S.Pd., selaku Pengajar Praktik saya merasa lokakarya orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu yang cukup lama tersebut menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dengan membuat kesepakatan kelas, kemudian mempresentasikan harapan menjadi CGP.

sumber gambar : dokumen pribadi
sumber gambar : dokumen pribadi

Di hari berikutnya, Senin tanggal 24 Oktober 2022,kami mulai mengerjakan Tugas Mandiri Setelah itu dilanjutkan dengan mempelajari modul 1.1. yaitu mulai dari diri, eksplorasi konsep, eksplorasi konsep di forum diskusi dengan fasilitator, kolaborasi diruang kolaborasi dan setiap CGP berkolaborasi bersama kelompoknya masing-masing dengan didampingi fasilitator yang terus memberikan arahan dan motivasi kepada kami, melalui google meet, grup WA.

sumber gambar : dokumen pribadi
sumber gambar : dokumen pribadi

Lalu, kami mulai mengeksplorasi konsep pada tanggal 25 Oktober 2022, melalui forum Diskusi antar Kelompok yang di pandu oleh fasilitator Ibu Marlinda Wijaya, M.Pd., dan juga didampingi Pengajar Praktik kami Ibu Liskawati, S.Pd. Dan Kelompok kami menyusun hasil diskusi yang berupa paparan tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara yang dapat diimplementasikan pada konteks lokal sosial budaya daerah, yang kami buat pada link ini https://www.canva.com/design/DAFQTs3LByo/2xLNrBwhnYNjChVxJ8nz0w/view?utm_content=DAFQTs3LByo&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton


Dan keesokkan harinya, kami Kembali mengeksplorasi Konsep dalam Forum Diskusi kali ini berdiskusi bersama kelompok lainnya, dengan dibimbing oleh Fasilitator, dan kembali berkolaborasi di tanggal 27-28 Oktober 2022.

sumber gambar : dokumen pribadi
sumber gambar : dokumen pribadi

Kegiatan demi kegiatan saya ikuti dengan baik, lalu saya membuat sebuah Demonstrasi Kontekstual mengenai metafora pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Rencana kerja implementasiyang saya lakukan, terkait dengan pemahaman saya dan perubahan pemikiran saya setelah mempelajari Pemikiran Ki Hajar Dewantara, saat itu saya buat sebuah infografis dengan aplikasi Canva pada link ini https://www.canva.com/design/DAFQ264o2v0/Fii9AswCr4LuX-V5UrsKDA/view?utm_content=DAFQ264o2v0&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=publishsharelink

Setelah membuat demontrasi konstektual saya mengikuti elaborasi pemahaman bersama Bapak  Faisal Bahar melalui Google Meet. Bapak  Faisal Bahar menjelaskan  tentang dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, refleksi dan relevansinya dengan pendidikan di abad 21 ini.

sumber gambar : dokumen pribadi
sumber gambar : dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun