Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Kopi yang Terdiskriminasi

15 April 2022   21:42 Diperbarui: 15 April 2022   21:43 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dibuat Oleh Penulis

Seperti Kopi Yang Terdiskriminasi

Aku akan menerima kopi dengan segala kekurangannya, dengan segala sisi kelam yang ia miliki, dengan segala hitam yang ia peluk selama ini.

Kopi laksana perempuan yang diperkosa namun terdiskriminasi serta dicap pelacur oleh kita, ia tidak pernah meminta apapun selain diterima, tidak pernah menghamba apapun selain kita menemaninya.

Secangkir kopi selalu menemaniku mencari inspirasi, merangkulku untuk melihat banyak permasalahan dari segala sisi. Kopi tidak pernah meminta untuk dimengerti, seperti badut, ia diciptakan Tuhan untuk memahami.

Dalam beberapa hal kopi selalu lucu, lihatlah putih susu yang menggenang diatas airnya, beberapa krim ditaruh boleh juga, dan lihatlah nama-nama yang kita sematkan kepada mereka. Namun kopi adalah kopi, seperti pelangi yang kini dipeluk LGBT, kopi akan selamanya kopi.

Berbeda dengan teh yang membuat kita tenang, berbeda dengan susu yang membuat kita nyaman, berbeda dengan Whisky yang membuat kita lari dari permasalahan. Kopi tercipta untuk dinikmati pahitnya, dihisap dalam-dalam dan dimengerti.

Semua itu agar kita paham bahwasanya sepahit-pahitnya hidup, sekelam-kelamnya masalah yang kamu hadapi; kopi akan selalu ada untuk membantumu memahami bahwasanya gelapnya hidup masih bisa dinikmati.

Aduhai Tuhan, jika suatu saat nanti aku mati, aku ingin bereinkarnasi menjadi kopi; aku ingin diterima siapapun di Bumi, lepas dari segala diskriminasi, sebab kopi, dari anus hewan apapun dia muncul, dari tumbukan batu ataupun kayu, kopi akan selamanya kopi.

Oh Tuhan, jikalau aku adalah Tuhan, tidak akan kuciptakan manusia dari lumpur dan tanah; akan kuciptakan mereka dari kopi agar mereka saling menerima, agar mereka tidak bertengkar lagi mengenai harta, wanita maupun agama.

Aku ingin mereka berpikir seperti kopi, sebab dibawah langit maupun diatas bumi, bahkan dihadapanmu; kita semua sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun