Tidak hanya itu, bagian hippocampus juga melemah. Proses belajar terganggu, begitupula daya ingat yang seiring waktu menurun. Dan, satu fakta ilmiah lain berhubungan dengan area otak yang disebut amygdala.Â
Amygdala memiliki fungsi penting merekam emosi. Menariknya, pemakaian smartphone pada level berlebih mengarah pada aktivasi area amygdala. Konten negatif memancing emosi yang tidak semestinya terjadi.Â
Penelitian membuktikan jika anak-anak terpapar oleh konten negatif, area amygdala ikut terkena dampak negatif. Idealnya, area otak amygdala tidak terpancing di umur anak yang masih belia.Â
Fakta di lapangan tentu jauh berbeda. Anak-anak dengan mudahnya melilit dirinya bersama smartphone. Bahkan, orang tua dengan kesadaran penuh membiarkan anak terpapar konten-konten yang jauh dari kata mendidik.Â
Inilah mengapa banyak anak-anak yang mengalami gangguan belajar karena sulit fokus. Area otak yang seharusnya diproteksi sejak kecil malah dibiarkan tergerus perlahan akibat pemakaian smartphone tanpa panduan ketat.Â
Ya, begitulah kondisi saat ini. Orang tua perlu bersikap bijak dalam hal mendisiplinkan anak. Terkhusus pada aspek pemberian smartphone pada anak.Â
Bukan tidak mungkin kedepannya anak-anak terbiasa menyelami kehidupan orang dewasa dari tontonan. Mereka tenggelam dalam lautan konten yang pelan-pelan memakan sel-sel otak.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI