Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Pemerhati literasi | peneliti bahasa | penulis buku bahasa Inggris

Menulis untuk berbagi ilmu | Pengajar TOEFL dan IELTS | Penulis materi belajar bahasa Inggris| Menguasai kurikulum Cambridge Interchange dan Cambridge Think | Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Perbedaan Fluid dan Crystallized Intelligence

21 April 2025   13:54 Diperbarui: 21 April 2025   14:39 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perbedaan fluid dan crystallized intelligence|sumber :https://www.verywellmind.com

Penelitian terbaru menunjukkan fakta berbeda. Klaim penurunan skil kognitif terbantahkan oleh data hasil penelitian terkini. Skil literasi dan numerasi masih bisa meningkat jika terus dilatih. 

Orang dewasa yang terus membaca dan berpikir memberi dampak positif pada otak. Sebaliknya, kemudahan dan cara instan memperburuk kinerja otak.

Generasi saat ini rentan mengalami penurunan fungsi kognitif. Terlalu sering mengakses smartphone dan pola belajar yang terlalu gampang membuat otak tumpul.

Otak perlu diasah setiap hari. Cara terbaik mengasah otak adalah memakainya untuk berpikir. Dalam konteks sekolah, mengulang pelajaran lebih sering jauh lebih bermanfaat ketimbang belajar banyak hal. 

Jadi, guru di sekolah jangan fokus pada mengejar target materi ajar. Rubahlah cara mengajar dengan memperbanyak mengulang materi yang sama. Ajak siswa untuk bernalar dan aktif berpikir memecahkan masalah.  

Referensi Bacaan:

[1] The rise and fall of cognitive skills [baca]

[2] The surprising age when cognitive skills actually peak (and how to keep them strong) [baca]

[2] Fluid vs. Crystallized Intelligence [baca]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun