Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Pemerhati literasi | peneliti bahasa | penulis buku bahasa Inggris

Menulis untuk berbagi ilmu | Pengajar TOEFL dan IELTS | Penulis materi belajar bahasa Inggris| Menguasai kurikulum Cambridge Interchange dan Cambridge Think | Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sudahkah Admin Kompasiana Menulis?

9 April 2025   13:08 Diperbarui: 9 April 2025   13:08 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Admin K|shutterstock

Statistik jumlah penulis Kompasiana meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini berbanding terbalik dengan kualitas layanan yang diberikan.

Beberapa penulis sering mempertanyakan kinerja admin yang terkesan lamban. Komentar berbentuk saran jarang ditanggapi serius. Bahkan, ketimpangan angka K-Rewards cukup meresahkan.

Kemana orientasi Kompasiana?

Sejak berlakunya akun Premium, jumlah iklan seperti sampah bertebaran. Atas bawah, kiri kanan, semua terpampang iklan. Program-program baru bermunculan, hadiah berupa uang mengundang banyak penulis.

Persyaratan K-Rewards berubah dari waktu ke waktu. Banyak penulis yang memberi masukan positif berkaitan mekanisme K-Rewards, tapi tidak ditanggapi secara terbuka.

Kompasiana adalah sebuah platform menulis yang besar. Jika diibaratkan sebuah toko, Kompasiana seperti sebuah Mall besar dengan koleksi barang serba lengkap.

Bukankah sebuah Mall besar wajib dikelola dengan baik?

Saya sudah menulis di Kompasiana sejak 2011. Secara tidak langsung, saya mengamati kualitas tulisan dari tahun ke tahun. Perubahan persyaratan K-Rewards memperburuk kualitas Artikel Utama (AU).

Entah kriteria apa yang dijadikan standar AU oleh admin. Akan lebih bijak jika admin mempublikasi kriteria standar AU secara gamblang. Jadi, semua penulis bisa menilai kelayakan sebuah artikel mengikuti kriteria yang berlaku.

Tidak semua artikel layak masuk AU. Adakah topik, panjang tulisan, atau diksi yang dipertimbangkan sebagai syarat utama kelolosan artikel AU?

Beberapa artikel yang lolos masuk katagori AU menimbulkan tanda tanya besar. Apakah admin tidak menyeleksi atau mungkin ketiduran di depan laptop. 

Bagaimana mungkin sebuah Mall besar 'gagal' menyeleksi produk berkualitas dan meletakkannya di rak terdepan?

Tentu konsumen paham mana barang berkualitas baik dan mana yang buruk. Bukankah itu sebuah kecerobohan yang dipertontonkan?

Kritik yang membangun harus ditampung dan ditanggapi. Begitulah sikap pemimpin yang adil dan bijaksana. Jangan mendiamkan dan membiarkan dalam waktu lama. 

Admin mesti berbenah dan berlaku adil bagi semua penulis. Jadikan Kompasiana sebagai tempat menelurkan tulisan-tulisan bermutu. 

Mengundang sponsor itu penting, tapi menjaga kualitas tulisan jauh lebih penting. Jangan sampai kita melihat sampah berserakan dan membiarkan begitu saja. 

Kalau menilai kinerja admin K selama ini, berapa nilai yang harus kita berikan? silahkan berikan tanggapan di kolom komentar.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun