Statistik jumlah penulis Kompasiana meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini berbanding terbalik dengan kualitas layanan yang diberikan.
Beberapa penulis sering mempertanyakan kinerja admin yang terkesan lamban. Komentar berbentuk saran jarang ditanggapi serius. Bahkan, ketimpangan angka K-Rewards cukup meresahkan.
Kemana orientasi Kompasiana?
Sejak berlakunya akun Premium, jumlah iklan seperti sampah bertebaran. Atas bawah, kiri kanan, semua terpampang iklan. Program-program baru bermunculan, hadiah berupa uang mengundang banyak penulis.
Persyaratan K-Rewards berubah dari waktu ke waktu. Banyak penulis yang memberi masukan positif berkaitan mekanisme K-Rewards, tapi tidak ditanggapi secara terbuka.
Kompasiana adalah sebuah platform menulis yang besar. Jika diibaratkan sebuah toko, Kompasiana seperti sebuah Mall besar dengan koleksi barang serba lengkap.
Bukankah sebuah Mall besar wajib dikelola dengan baik?
Saya sudah menulis di Kompasiana sejak 2011. Secara tidak langsung, saya mengamati kualitas tulisan dari tahun ke tahun. Perubahan persyaratan K-Rewards memperburuk kualitas Artikel Utama (AU).
Entah kriteria apa yang dijadikan standar AU oleh admin. Akan lebih bijak jika admin mempublikasi kriteria standar AU secara gamblang. Jadi, semua penulis bisa menilai kelayakan sebuah artikel mengikuti kriteria yang berlaku.
Tidak semua artikel layak masuk AU. Adakah topik, panjang tulisan, atau diksi yang dipertimbangkan sebagai syarat utama kelolosan artikel AU?