Sekolah unggul tidak lantas merefleksi kualitas guru. Kadangkala, masyarakat membangun asumsi yang salah ketika menilai kualitas sebuah sekolah.Â
Gambaran utuh dari kontribusi program guru penggerak semestinya direfleksikan oleh kualitas para lulusan sekolah. Bukan pada lebel sekolah atau piala-piala pajangan dan sertifikat pelatihan guru sebagai syarat administratif.
Semua guru haruslah bergerak ke arah yang lebih baik. Menggerakkan siswa dan menghidupkan semangat di ruang kelas. Kontribusi nyata dibangun atas visi dan misi bersama.Â
Intinya, ada atau tidaknya guru penggerak, semua guru harus mampu beradaptasi dan selalu aktif memperbaiki kualitas mengajar. Kehadiran sekolah di tengah-tengah masyarakat harus mampu memberi manfaat dalam lingkup sosial.
Kualitas tidak digambarkan oleh iuran sekolah yang mahal. Pun sebaliknya, sekolah tanpa iuran tidak berkonotasi buruk. Memperbaiki kualitas guru dimulai dari niat yang benar dan tujuan yang jelas.Â
Guru adalah lentera bangsa. Mereka menerangi setiap jiwa. Maka, hargai guru dengan bijaksana tanpa membeda-bedakan nama dan pangkat.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI