Menariknya, Cal Newport juga menyinggung distraksi dalam kaitannya dengan fokus. Notifikasi yang berasal dari smartphone, walaupun diabaikan, tetap merubah koneksi informasi dalam otak manusia.Â
Lantas, apa kaitan antara orang tua dan smartphone?
Mengasuh anak menuntut konsentrasi tinggi. Orang tua yang tidak hadir sepenuhnya dalam mengasuh anak ibarat menyetir sambil memegang ponsel.Â
Anak-anak kini mengalami masalah konsentrasi. Tidak dapat dipungkiri, hal ini berawal dari kurangnya keterlibatan orang tua dalam mengasuh anak. Terutama disebabkan oleh smartphone.
Tentu tulisan ini tidak serta merta menyalahkan orang tua, tapi lebih kepada merespon fenomena gaya asuh bermodal smartphone. Perhatian orang tua pada anak berkurang karena notifikasi berlebih yang menciptakan distraksi berkesinambungan.Â
Distraksi dari smartphone juga berdampak pada meningkatnya stres pada anak dan berubahnya pola tidur. Apakah orang tua menyadari konsekuensi gaya asuh smartphone ?
Prefrontal Cortex dan Working Memory
Tepat di belakang dahi manusia, terletak satu bagian otak yang dikenal dengan prefrontal cortex. Bagian otak ini berperan penting untuk menyimpan informasi sementara sebelum akhirnya dialihkan ke area hippocampus dalam bentuk memori utuh.Â
Nah, penelitian di bidang neurology memberi fakta menarik. Penggunaan smartphone ternyata melemahkan fungsi kognitif berkaitan dengan working memory.Â
Apa itu working memory?
Working memory dapat dipahami sebagai proses transfer informasi yang dianggap penting; seperti membuat keputusan, bernalar, dan berperilaku.Â
Ketiga hal ini berhubungan erat dengan fungsi kognitif. Penggunaan smartphone sering dianalogikan seperti konsumsi alkohol dan heroin, walaupun memang efeknya tidak terlihat langsung dalam waktu tertentu.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!