Puing demi puing menyapa tanah, jiwa dan nyawa seakan begitu mudah untuk berpisah.Â
Kisah dan kasih bertukar, ibu dan anak bertarung dalam gedung-gedung bertingkat.
Musuh menyerang, tiada iba melihat bayi-bayi yang tidak bersalah.
Ayah dan anak bertaruh, menyaksikan darah berceceran dari ruang-ruang tanpa sekat.
Sepetak tanah yang subur diambil paksa oleh segolongan orang.
Sejarah dikaburkan oleh penjajah yang tidak pernah memiliki kasih.
Rudal-rudal diterbangkan dengan target menyerang.
Ribuan nyawa, ibu dan anak melayang.
Gaza, semua kelak akan mengenang.
Gaza, darah-darah akan menjadi saksi pertempuran.