Mohon tunggu...
Mastutin Mastutin
Mastutin Mastutin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Guru yang mencoba menulis dan memproyeksikan pengalaman hidup kedalam sebuah kisah atau artikel.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Sulyana di Perpustakaan 89

3 Mei 2023   10:29 Diperbarui: 3 Mei 2023   10:39 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Kek Tujio mendadak berhenti, hingga Ayyi menubruk tubuh renta itu.
Bugh!!!. Aduh. Ayyi terjatuh ke tanah. Kaca matanya pun terlepas. Ia berusaha meraih kacamatanya. Saat Ia melihat ke arah kakek, Samar-samar ia melihat sosok yang kerap datang ke mimpinya.

Tak lama, tanggan Ke Tujio meraih Tangan Ayyi dan memberikan Kaca matanya.

Dengan Degub Jantung yang kuat, Ayyi berusaha menenangkan diri.

"Kenapa kamu pulang sekarang. Seharusnya kamu tidak pernah kembali ke Desa ini". Ketus ke Tujio.

Ayyi terdiam. sambil sesekali melihat sekelilingnya. Ia merasa ada mata lain yang melihat pertemuanya dengan Kek Tujio.

"mmm....Saya mau ngobrol sama kakek" nadanya bergetar.


"Temui saya besok malam di Sekolah. jangan lewat jam 9." Tegas kek Tujio. lalu pergi.

Ayyi melihat kek Tujio berlalu di telan rerimbunan pohon Jati.

....

Ayyi semakin penasaran dengan semua Firasat, Kek Tujio, Dan Gadis Basah tanpa kepala tersebut. Semua mimpinya dia alami sejak usianya 9 tahun. Persis terjadi pertama kali ketika ia Baru Merasakan Menstruasi. Ia mulai mencari informasi di Komputernya.
Google"Desa Pamulangan tahun 89"

Ia kemudian menemukan sebuah artikel yang terkunci. Menunjukan Artikel yang rahasia. Hanya beberapa orang bisa melihat artikel tersebut dengan beberapa syarat dan ketentuan. Ayyi mulai Log In dan menyepakati ketentuan untuk masuk ke Web artikel tersebut.  Jiwa penasarannya semakin kuat. Saat mulai ditemukannya kalimat" Dia Di Bunuh atau Terbunuh" Sebuah dosa Besar di Perpustakaan Aksara- 89'".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun