Mohon tunggu...
Toto Sudiyanto
Toto Sudiyanto Mohon Tunggu... Guru - SMKN 1 Bongas - Indramayu

CEO dan Founder di TOSU NET MEDIA - https://www.tosupedia.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

10 Pilar Kesehatan Otak

4 Desember 2022   09:17 Diperbarui: 4 Desember 2022   09:30 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: freepik.com/author/benzoix

Istirahat yang cukup dan cukup sangat optimal untuk memperkuat otak. (foto: freepik.com/author/tirachardz)
Istirahat yang cukup dan cukup sangat optimal untuk memperkuat otak. (foto: freepik.com/author/tirachardz)

6. Senam otak

Ada juga beberapa latihan khusus untuk otak. Ini tentang menantang pikiran untuk membuatnya bekerja lebih keras dan tetap sehat. Semakin aktif kita dalam hal ini, semakin baik hasilnya.

Dalam hal ini, dalam uji coba yang dilakukan dengan orang dewasa yang lebih tua (dengan usia rata-rata 73 tahun) yang diberikan pelatihan kognitif, hasilnya menunjukkan adanya peningkatan dalam variabel seperti memori, penalaran, dan kecepatan pemrosesan.

Ada berbagai aktivitas yang bisa bermanfaat untuk melatih otak. Dalam hal ini, kami memiliki berbagai macam kursus, antara lain belajar bahasa, membaca, memainkan alat musik, atau menyusun teka-teki .

7. Otak bebas alkohol dan asap rokok

Ada banyak penelitian yang menyoroti hubungan antara gangguan kognitif dan konsumsi alkohol berlebihan. Dalam hal ini, sering ditunjukkan bahwa alkoholisme tampaknya mampu menyebabkan kerusakan otak melalui apoptosis, stres oksidatif, dan mengubah neurogenesis otak.

Efek serupa dapat diamati dengan merokok. Menurut penelitian, merokok memiliki hubungan positif dengan gangguan kognitif, selain dikaitkan dengan penyakit pernapasan.

Oleh karena itu, salah satu pilar kesehatan otak lainnya adalah menjauhi rokok dan menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan atau sering.

8. Nol stres

Kami telah menyebutkan bahwa masalah ini dapat berdampak negatif pada mikrobiota usus, yang pada gilirannya memengaruhi fungsi otak. Namun, selain itu, ketika ada situasi stres kronis, memori implisit atau eksplisit dan memori kerja dapat terpengaruh, menurut studi tentang subjek tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun