Mohon tunggu...
maSSon
maSSon Mohon Tunggu... Web Developer, Design Graphic, Logo Design, Content Creator, Digital Marketing

Seorang Freelancer yang sudah berpengalaman sejak 2010 di bidang IT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kethek Ogleng Warisan Budaya Pacitan

1 Juni 2025   16:13 Diperbarui: 1 Juni 2025   16:13 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto : Kethek Ogleng Pacitan -- Sumber : patjitan.my.id)

Kethek Ogleng Pacitan adalah tari tradisional unik yang meniru gerakan kera dengan iringan gamelan khas Jawa. Simak sejarah, keunikan, dan perannya sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

Tarian Tradisional Khas Pacitan yang Unik dan Menghibur

Pacitan tak hanya dikenal dengan keindahan alam dan pantainya yang eksotis. Di balik pesonanya, daerah ini juga menyimpan kekayaan budaya yang khas, salah satunya adalah Kethek Ogleng.

Tarian ini berasal dari Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, dan diciptakan oleh Bapak Sutiman pada awal tahun 1963. Nama "Kethek Ogleng" diambil dari kata Jawa: kethek yang berarti kera, dan ogleng, bunyi gamelan yang mengiringi tarian tersebut.

Gerakan Lincah dan Kostum Unik Seperti Kera

Tari Kethek Ogleng dikenal karena gerakannya yang meniru tingkah laku kera---mulai dari melompat, berjalan, hingga berinteraksi dengan penonton. Para penari menggunakan kostum menyerupai kera, biasanya berwarna putih atau bermotif khas, yang membuat pertunjukan ini semakin atraktif.

Ada dua jenis gerakan dalam tari Kethek Ogleng:

  • Gerakan Murni: Meniru langsung perilaku kera.

  • Gerakan Maknawi: Perubahan gerak untuk menyesuaikan dengan pesan atau cerita, seperti unsur akrobatik.

Diiringi Gamelan dan Sarat Cerita Rakyat

Musik gamelan menjadi elemen penting dalam tarian ini. Bunyi alat musik seperti kenong dan gong menciptakan irama gleng-gleng-gleng yang khas---itulah asal mula kata "Ogleng".

Kethek Ogleng juga sering mengangkat kisah-kisah rakyat Jawa, seperti cerita Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji, sehingga memberikan nilai edukatif dan moral dalam setiap pertunjukannya.

Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Tari Kethek Ogleng tidak hanya digemari oleh masyarakat lokal. Pada 8 Oktober 2019, kesenian ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setahun kemudian, Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan hak ciptanya pada tahun 2020.

Sebagai bentuk pelestarian, Pemerintah Kabupaten Pacitan sering menampilkan tari ini dalam acara penyambutan tamu dan peringatan hari besar daerah.

Simbol Identitas Budaya Pacitan

Kethek Ogleng kini menjadi ikon budaya Pacitan yang menggambarkan kreativitas, kearifan lokal, serta hubungan harmonis antara manusia dan alam. Selain menjadi hiburan, tari ini juga mengandung pesan moral yang mendalam.

Bagi wisatawan, menyaksikan Kethek Ogleng menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Tarian ini mampu memperkenalkan kekayaan budaya Pacitan kepada dunia luar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun