Lebaran tahun lalu saya mengunjungi tempat ini. Melihat secara langsung bagaimana sebuah gerabah dibuat. Dari adonan tanah liat dan disentuh menggunakan tangan yang basah, berputar sesuai dimensi bundar searah perputaran batu penggilingan.
Tangan Arum cekatan mengarahkan jari2 pengunjung agar tangan berada di posisi yang pas,  gerabah mudah dibentuk searah gerakan tangan , sambil  mulutnya terus memberi semangat bahwa usaha membuat gerabah itu akan berhasil.
Beberapa pengunjung berhasil sukses membetuk gerabah sederhana. Dan yang lain  gagal, bahkan menjelang finish karena salah dalam menyentuhnya.
Galery Art milik Arum setiap hari juga menerima kunjungan dari berbagai sekolah dan instansi pemerintah. Para pembelajar ini biasanya mencoba mengolah adonan tanah dan membawa pulang hasilnya. Ada pula yang membeli  adonan tanah untuk dibuat di rumah.
Bukan hanya pengunjung perseorangan, instansi pemerintah dan sekolah-sekolah juga sering berkunjung ke tempat ini.
Waktu saya berkunjung tahun lalu bahkan bertemu dengan  AKBP Idham Mahdi Kapolresta  Magelang beserta keluarganya, dan memberikan bahwa di dalam negeri khususnya Kabupaten Magelang banyak destinasi wisata yang layak dikunjungi. Sehingga kita tak perlu berwisata ke luar negeri karena di dalam negeri sangat banyak lokasi wisata yang sangat layak dikunjungi.
Sebab berwisata ke dalam negeri sama dengan ikut berpartisipasi dalam menggerakkan roda ekonomi yang menghidupi masyarakat sekitar sebagai pelaku wisata.
Nanti setelah Pandemi berlalu, Kampung Klipoh sebagai sentra pembuatan gerabah patut dijadikan referensi untuk dikunjungi.
Karena selain sebagai tempat rekreasi, kampung Klipoh menjadi tempat yang paling cocok untuk proses edukasi mengolah adonan tanah menjadi barang yang lebih bernilai, memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitarnya.
Dan anda layak mengunjunginya ...
Inilah video selengkapnya: