Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Roman

Aksi Pendekar Seruling Sakti Tuntut Tahta

7 September 2023   05:47 Diperbarui: 8 September 2023   04:20 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya Nabilla, Eyang. Saya harus panggil Eyang siapa?" sapa Nabilla.

"Panggil saja beliau Mbah," seru Panembahan Jati, sambil menunjuk Mbah Kikuk.

"Saya Puja, Eyang.  Saya harus panggil Eyang siapa?" sapa Puja.

"Panggil saja beliau Panembahan," seru Mbah Kikuk sambil menunjuk Panembahan Jati.

Mendengar kedua tokoh sakti itu telah menyetujui permintaan Wahyudi untuk menitipkan Nabilla dan Puja, Danang yang sebetulnya ingin mengajak Nabilla ke istana Kerajaan Matraman Raya menjadi sungkan dan langsung mohon pamit.

"Eyang Mbah dan Eyang Panembahan, kami mohon pamit untuk segera mengatasi KLB di Istana Kerajaan Matraman Raya. Terima kasih kami ucapkan akan kebaikan Eyang yang mau menerima Nabilla dan Puja. Mohon maaf kalau Danang, Bagus Tinukur serta Wahyudi ada salah-salah ucap kepada Eyang berdua," sabda Danang, Sayidin Panotogomo, Raja Kerajaan Matraman Raya.
Setelah mohon pamit, maka Danang, Bagus Tinukur dan Wahyudi langsung terbang dari 'Padepokan Mangan Ra Mbayar' di lereng gunung Bromo menuju istana Kerajaan Matraman Raya.
***

"Aku lapar." Begitu gaya Abu Arang memelas kepada Putri Pambayun, jika dia tahu kalau Putri Pambayun berusaha mengintipnya dari jendela.

"Hantu kopong!" desis Putri Pambayun jengkel, melihat ulah Abu Arang yang kerjanya tidur saja di kamar. Namun, tetap saja Putri Pambayun mengirim hidangan ke kamar Abu Arang.

Setelah makan dikirim oleh Putri Pambayun, Abu Arang langsung makan dan kemudian tidur lagi. Namun, itu hanya dilakukan Abu Arang sebentar, kemudian dia melirik ke arah jendela sambil mencari tahu, apakah Baginda Raja Armanda sedang berlatih. Jika dilihatnya Baginda Raja Armanda berlatih, Abu Arang akan memperhatikan gerakan yang dilakukan Baginda Raja Armanda. Namun, jika tidak dilihatnya Baginda Raja Armanda berlatih, Abu Arang mencoba mengingat-ingat sendiri gerakan itu. Tentu saja gerakan Abu Arang bukan saja tidak sempurna, tetapi bisa saja salah, karena gerakan itu hanya hasil dari mengintip, bukan belajar secara langsung dari Baginda Raja Armanda. Hal itu dapat berakibat buruk pada saatnya, tetapi tidak disadari oleh Abu Arang.        

"Alhamdulillah, kondisi badanku semakin segar setelah mencoba mengikuti latihan yang dilakukan Eyang Baginda Raja Armanda," desis Abu Arang.

'Mungki sudah saatnya, aku keluar dan mulai mengenal gadis manis itu,' pikir Abu Arang.
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun